POLITIK
Tangkal Isu SARA, Lolak Paparkan Pentingnya Kedewasaan Berpolitik

Denpasar, JARRAKPOS.com – Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Bali menggelar Dialog kerukunan Intern Umat Beragama Katolik dengan tema “Merajut Kerukunan Intern Umat Katolik dalam rangka Menyukseskan Tahun Politik yang Berkualitas dan Bermartabat”. Acara tersebut diselenggarakan di Hotel Grand Mirah, Denpasar, Sabtu (14/7/2018) dengan mengundang peserta dari kalangan umat Katolik di Bali.
Hadir sebagai salah satu narasumber dalam dialog tersebut adalah I Kadek Arimbawa (Anggota DPD RI Perwakilan Bali). Arimbawa yang membawakan materi berjudul “Pemilu dan Kekhawatiran Politisasi Isu Sara”, menyambut baik pelaksanaan dialog kerukunan umat sebagai penangkal ampuh konflik-konflik yang berlatar belakang SARA. “Dialog semacam ini kita harapkan mampu merumuskan kesepahaman dalam toleransi kerukunan beragama,” tutur pria yang akrab disapa Lolak itu.
Arimbawa menyebut bahwa ia pernah menjadi korban dari kerasnya penggunaan media sosial. Beruntung kala itu, ia lebih memilih menggunakan cara kekeluargaan karena memang aturan yakni UU ITE dan Surat Edaran Kapolri perihal Ujaran Kebencian belum dipergunakan seperti sekarang ini. Ia pun berharap para pemuka agama maupun para orang tua menjadi garda terdepan dalam menanamkan kedewasaan dalam berpolitik dan penggunaan media sosial di masyarakat sehingga hal-hal yang terkait penyebaran isu SARA dan ujaran kebencian dapat diminimalisir.
Arimbawa juga menegaskan bahwa isu SARA sangat berbahaya jika dimainkan dalam politik karena bisa memecah belah bangsa. Ia mencontohkan bagaimana politisasi isu agama sudah menimbulkan gesekan di beberapa tempat, terutama saat pelaksanaan pilkada beberapa waktu lalu. Selain itu, Suami dari Ni Made Suastini juga menyoroti perkembangan teknologi dan media sosial yang saat ini sangat rentan menjadi alat untuk penyebaran isu SARA.
“Kampanye negatif terutama yang bernuansa SARA kini begitu mudah menyebar lewat media sosial dan sayangnya belum semua masyarakat kita untuk bijak dalam menerima informasi semacam itu” tegas politisi yang kini menjadi Calon Anggota DPR RI dari Partai Hanura itu seraya berharap lewat dialog semacam ini, muncul kedewasaan berpolitik dari para politisi, tim sukses, maupun masyarakat umum sehingga pemilu legislatif maupun pemilu presiden tahun 2019 nanti bisa berjalan dengan lancar, aman dan damai.
Di akhir pemaparannya, Arimbawa juga menyinggung soal pelaksanaan Pilgub Bali beberapa waktu lalu yang sudah berjalan dengan aman dan damai. Meski sempat memanas dan timbul riak-riak kecil di medsos namun masih wajar, asalkan para pihak bisa meredam pendukungnya sehingga tidak terjadi gesekan berlebih. “Kita patut bersyukur bahwa pilkada Bali secara keseluruhan telah berjalan dengan aman dan hal ini tentu tidak saja menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi kita semua sebagai masyarakat untuk menangkal isu SARA terutama generasi mileneal yang merupakan terbanyak pengguna media sosial” pungkasnya. edi/ama
You must be logged in to post a comment Login