Connect with us

    DKI Jakarta

    Tender Proyek Kalibaru Dimenangkan PT. PP Diduga Hasil Main Curang, Jhon Kelly : KPK Harus Segara Turun Tangan dan Periksa Dirut Pelindo

    Published

    on

    JAKARTA. JARRAKPOS.com – Tender proyek reklamasi pembangunan terminal Kalibaru Tanjung Priok tahap 2 dan 3 yang dimenangkan PT. Pembangunan Perumahan (PP) diduga kuat adanya kecurangan.

    Pasalnya, PT. PP sebelumnya sudah gagal dalam kontruksi pembangunan terminal Kalibaru ditahap 1.

    Ketua DPW Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jarrak Jhon Kelly dengan tegas meminta adanya evaluasi ulang terkait tender proyek reklamasi pembangunan terminal Kalibaru Tanjung Priok yang dimenangkan PT. PP.

    BACA JUGA: Diduga Ada Dalang Bermain Di Proyek  Kalibaru, LSM Jarrak : Tercium Bau Amis Ditender Ini

    Advertisement

    Menurutnya, perusahaan yang sudah gagal seharusnya di blacklist dan tidak diikut sertakan dalam tender proyek pembangunan terminal Kalibaru untuk tahap 2 dan 3.

    “Ini harus dievaluasi ulang karena adanya indikasi kecurangan,”kata Ketua DPW LSM Jhon Kelly pada Jumat 17 Juni 2022.

    Iapun menilai, lanjutan proyek untuk tahap 2 dan 3 ini terindikasi adanya pesanan dari pihak tertentu agar PT. PP menjadi pemenang tender proyek.

    ” Ini sangat jelas adanya pesanan dari pihak tertentu, kita semua tahu bahwa BPK pernah menyatakan ada kejanggalan dan menyebutkan jika pihak PT. PP gagal kontruksi ditahap awal,” ujarnya.

    Advertisement

    Selain itu, Jhon Kelly menambahkan, dalam  perhitungan kelas tinggi sudah sangat terlihat adanya indikasi  PT. PP akan dimenangkan dalam tender.

    BACA JUGA: Sim Salabim Indikasi Menangkan Rekanan Bermasalah, LSM Jarrak Minta Evaluasi Ulang Tender Proyek Kalibaru

    ” Indikasi permainan tidak sedap itu justru muncul dalam scor pada saat pengumuman hasil evaluasi penawaran tahap II,”jelasnya.

    Lebih jauh, Jhon pun menyayangkan, PT. PP yang sudah dinyatakan bermasalah dan gagal ditahap sebelumnya justru menjadi pemenang di tender proyek yang sama.

    Advertisement

    “Masa perusahan yang sebelumnya  jelas-jelas bermasalah dan gagal kontruksi menjadi pemenang tender. Ini kan sangat tidak logis,” tegasnya.

    Jhon menegaskan, bahwa Dirut Pelindo II dan Direktur Investasinya tidak peka dengan kondisi situasi objek proyek khususnya dalam penanganan pembangunan terminal Kalibaru.

    Ia menilai, dimenangkannya PT. PP diduga  adanya keterlibatan Dirut Pelindo II dan Direktur Investasinya.

    “ Saya berharap KPK harus segera turun tangan untuk menindaklanjuti proyek ini yang sebelumnya sudah merugikan negara hingga triliunan dan mengungkap dalangnya,”ungkapnya.

    Advertisement

    “Siapapun pemenang tender harus punya kualitas yang tinggi dan jangan sampai merugikan Negara,” pungkasnya.

    Sebelumnya, PT. PP menangani proyek pembangunan terminal Kalibaru Tanjung Priuk di 2018 lalu, yakni pembangunan proyek Kalibaru NPCT-2 dan NPCT-3. Namun, pelaksanaan kontruksinya dianggap gagal dan diduga adanya potensi kerugian Negara.

    BACA JUGA: Diincar Jadi Capres oleh Sejumlah Partai, Ganjar: Saya Setia di PDI Perjuangan 

    Hasil audit BPK itupun disampaikan ke  Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Susatyo yang akrab disapa Bamsoet.

    Advertisement

    Sementara itu, Hasil audit BPK dikuatkan dengan laporan hasil Pansus Pelindo II Rieke Diah Pitaloka terkait kasus kontrak JICT ada potensi kerugian negara diduga senilai Rp 8.08 triliun dan Koja Rp 1.86 Trillyun, hasil ini muncul pada audit tahun 2018.

    Editor : Deni Supriatna

    Advertisement

    Tentang Kami

    JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

    Kantor

    Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
    Tlp. (0361) 448 1522
    email : [email protected]

    Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
    [email protected]