Connect with us

    NEWS

    Terbentur Dana, Siswa Berprestasi SMAN1 Mengwi Terancam Gagal Pameran

    Published

    on

    Ket foto : 4 Siswa SMAN 1 Mengwi yang berkesempatan ikut pameran ke luar negeri.


    Badung, JARRAKPOS.com – 4 siswa SMAN 1 Mengwi terancam gagal mengikuti tawaran pameran di India dan Korea Selatan. Pasalnya dua pasang siswa berprestasi ini harus berangkat menggunakan dana sendiri sementara dukungan dana dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali sangat terbatas. Pengurus komite, I Nyoman Arsana mengatakan hanya bisa pasrah menunggu ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Badung. “Hari ini waktu tetakhir mendaftar untuk bisa ikut pameran, kalau hari ini tidak ada bantuan dari Bpak Bupati Badung kami hanya bisa pasrah. Berharap kedepan ada lagi kesempatan bagi siswa kami termasuk dukungan dana,” ujarnya saat mendampingi para siswa untuk menghadap Bupati Badung, Senin (23/7/2018).

    Siswa yang sekiranya betangkat yakni I Gusti Ngurah Putu Prabhawangsa bersama Pijar Candra Mahatagandha yang berkesempata untuk mengikuti International Exhibition of Young Inventors (IEYI) di India yang akan dilaksanakan tanggal 18-20 Oktober 2018. Dua orang siswa ini tercatat telah mengikuti lomba pada ajang Indonesia Sains Projeck Olimpiade (ISPO) tingkat nasional sebagai finalis dan meraih emas di tingkat Provinsi Bali. Sementara dua pasang siswa lainnya yakni Ni Made Winda Arisanti dan I Putu Krisna Sedana yang berkesempatan mengikuti Expo Science Asia (ESA) di Korea Selatan pada tanggal18-23 Oktober 2018. Sebelumnya mereka meraih 10 besar pada Lomba Peneliti Belia Nasional 2017 di Jakarta, dimana untuk tingkat provinsi Bali yang dilakdanakan tahun 2017 menjadi juara 1 se-Bali.

    I Gusti Ngurah Putu Prabhawangsa bersama Pijar Candra Mahatagandha pada ajang IEYI di India akan menampilkan penemuan berupa rangkaian elekteonika pembangkit gelombang audio sonic, untuk meningkatkan laju pertumbuhan tumbuhan tanaman sawi. Penemuan ini menggunakan 3 fariasi resistor yang berbeda, selanjutnya untuk mengetahui bentuk sinyal diujikan pada ocilosscope. bentuk sinyal yang dicari adalah osilator persegi elektronik, alat ini lalu diujikan pada tanaman sawi untuk mengetahui efektifitas dari rangkaian elektronika pembangkit gelombang audiosonik. sistem kerjanya ketika diberikan pada tanaman akan membuka stomata pada daun membuat lebih lama biasanya cuma 30 menit bisa sampai satu jam sehingaa nutrisi dapat diserap lebih cepat karena stomatanya terbuka lebih lama.

    Advertisement

    Sementara pada penelitian yang dilakukan Ni Made Winda Arisanti dan I Putu Krisna Sedana yang berkesempatan mengikuti Expo Science Asia (ESA) di Korea Selatan berupa peralatan saring untuk limbah timbal pada kerajinan batu tabas tabanan. Dijelaskan jenis batu yang kerap dijadikan bahan utama pembuatan bangunan candi atau lapisan dinding rumah stil Bali. Penelitian ini berupa penyaringan serbuk dari proses penggergajian batu tabas yang mengandung Si-OH menggunakan alat instalasi penyaringan limbah sederhana. “Kami ingin sekali berangkat apalagi sudah didukung pihak sekolah, dan kami sudah mendapatkan informasi bahwa dinas sudah mau mendukung dana keberangkatan masing-masing Rp 15 juta untuk setiap tim,” papar salah satu siswa yang mengku telah didukung Kepala Sekolahnya Ni Luh Made Ratna Agustini, S.Pd, M.Pd. eja/ama

    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply