DAERAH
Timnas Italia Juara
Jarrakpos.com. Slogan “Football is Coming Home” tak mampu mewujudkan mimpi tuanrumah Inggris. Betapa tidak, negara ini merupakan cikal-bakal sepakbola. Kandas di penghujung “adu penalty”. Timnas Italia juara Piala Eropa 2020.
Timnas Inggris harus mengubur kembali mimpinya untuk kali pertama juara antarnegara Eropa pada episode-16 ini. Tak ada ulangan sejarah pada 55 tahun silam. Di tempat yang sama, Stadion Wembley, London — saat Inggris menjuarai Piala Dunia 1966. Satu-satunya puncak prestasi di kancah internasional.
Gol tercepat sepanjang sejarah final Piala Eropa pun tak menolong. Di hadapan pendukungnya yang memadati Stadion Wembley, London, dinihari tadi — Inggris melepas sesi “keberuntungan”.
Timnas Italia unggul 3-2. Penendang ke-5 Inggris, Bukayo Saka gagal. Tendangannya diblok kiper Donnarumma yang kemudian terpilih sebagai “pemain terbaik”. Sementara itu Christian Ronaldo (Portugal) sebagai “top scorer” dengan lima gol.
Penantian Separuh Abad
Prestasi Italia kian menguatkan reputasinya atas Inggris. Menjadi selusin kemenangan dari 28 laga internasional. Timnas Italia pun memjemput penantian lebih separuh abad atau 53 tahun.
Gelar juara kali pertama di Piala Eropa 1968. Sebaliknya Inggris baru kali pertama sebagai finalis dan gagal juara. Pelatih Gareth Southgate tak kuasa “menghibur” asuhannya.
Gol tercepat gelandang sayap, Luke Shaw bagai “menjanjikan” Inggris bakal juara. Mencatat sejarah baru. Pertandingan baru berlangsung 1 menit 57 detik.
Gol pertama yang dibuat Shaw di ajang ini, berhasil memecahkan rekor Chus Pereda (Spanyol). Dicetak pada menit-6 final Piala Eropa 1964, Spanyol versus Uni Soviet.
Gol cepat tadi lewat serangan balik Inggris. Diawali “safety first” Maguere yang malah menghasilkan tendangan sudut pertama bagi Italia.
Kiper Inggris, Pickford langsung mengirim bola ke Harry Kane. Umpan jauh Kane ke arah Shaw yang sudah meluncur ke depan. Shaw mendorong bola ke Tripper di luar “box” pertahanan Italia.
Mengembalikan ke Shaw di depan gawang. Tembakan “first time” gagal diantisipasi kiper Donnarumma. Inggris pertahankan keunggulan 1-0 hingga turun minum.
Skuad Roberto Mancini meronta. Meningkat tempo tinggi dan cenderung emosional. Saling “tackling” antarpemain tak terhindarkan.
Gol balasan baru tercipta menit-67 dari kaki Benucci, menyusul kemelut di depan gawang Pickford. Berbagi satu gol hingga 90 menit waktu normal. Keduanya mempertahankan skor 1-1 hingga akhir “extra time” 2 X 15 menit.
Gianlugi Donnarumma Blok Tendangan Pinal Dari Bukayo Saka
Wasit Bjord Kniper (Belanda) menunjuk titik putih untuk “adu penalty”. Keberuntungan milik Italia. Kecekatan sang kiper Donnarumma memblok tendangan penentuan dari Saka. Italia unggul 3-2. Gempita juara meledak seketika. Kebangkitan kembali sepakbola Italia.
Reportase : Imam Wahyudi
Editor : Kurnia
You must be logged in to post a comment Login