Sumatera Utara
Tindak Lanjut 15 Aktor Petani Milenial, PT AR gelar Pelatihan Interpreneur Dan Bootcamp Petani Aktor Milenial Tapsel
Tapsel, (JarrakPos)- Sebagai tindaklanjut pengumuman pemenang 15 Aktor Petani Milenial, ternyata tambang emas Martabe Batangtoru yang dikelola oleh PT. Agincourt Resources (PTAR) tidak sekedar hanya memberikan reward saja kepada mereka, namun PTAR bertanggung jawab untuk kesinambungan yang mereka gagas bekerjasama dengan Kementerian Pertanian melalui Bepeltan Jambi dan Pemkab Tapsel.
Program berkesinambungan tersebut PTAR bertekad harus mendapatkan output berupa Resonansi generasi Milenial yang cinta kepada dunia pertanian disusul kurangnya minat gerasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.
“Output yang kita harapkan dari program ini, dari 15 pemenang aktor petani Milenial tersebut dapat mengembang dan menjadi motivator kepada generasi muda lainnya”, jelas Manager Community Development PT AR, Rohani Simbolon kepada wartawan, Sabtu (14/10) di sela pelaksanaan pelatihan dasar kewirausahaan dan Bootcamp 15 Aktor Petani di objek wisata Syakirah View, Sibio-bio.
Adapun latar belakang program Petani Aktor Milenial ini adalah, berdasarkan data BPS, saat ini para petani di Indonesia kebanyakan dari golongan tua atau sebanyak 70 persen. Sisanya 30 persen dari anak-anak muda.
“Sementara, rakyat Indonesia selalu membutuhkan bahan pangan yang berasal dari sektor pertanian. Maka, program ini lahir dengan hadirkan Petani Aktor Milenial sebagai contoh bagi generasi muda untuk mencintai pertanian,” jelas Rohani.
Tujuan utamanya, adalah menyiapkan generasi penerus untuk melanjutkan keberlangsungan, ketahanan, dan kedaulatan pangan. Ide ini, katanya, melalui diskusi panjang antara PT AR bersama Kementerian Pertanian melalui Bapeltan Jambi.
Harapannya nanti pertanian di Kabupaten Tapsel akan berkembang. Petani Aktor Milenial adalah seseorang yang berjiwa muda kisaran 19-39 tahun yang berbasis IT dan keahlian.
Audisi Petani Aktor Milenial
Pada tahap pertama atau pra program, pihaknya bersama Bapeltan Jambi merekrut Petani Aktor Milenial dengan audisi terlebih dahulu. Bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Bapeltan Jambi dan PT AR mencari potensi Petani Aktor Milenial di Tapsel.
“Fokus awalnya, di sektor pangan dan hortikultura. Karena kedua sektor itu tahan akan inflasi. Caranya adalah dengan sosialisasi, secara offline dan online. Dan di tahap audisi terjaring 63 peserta Petani Aktor Milenial. Lalu, kita lakukan wawancara,” imbuhnya.
Dari 63 peserta yang mengikuti audisi, lanjutnya, pihaknya berhasil menjaring 30 peserta yang lolos menjadi finalis Petani Aktor Milenial. Dan dari 30 peserta ini, pihaknya kerucutkan lagi menjadi 15 orang yang memenangkan Petani Aktor Milenial.
“Pengumuman pemenang sendiri berlangsung di Sopo Daganak Batang Toru, Kabupaten Tapsel, pada Senin (25/9/2023) lalu. Yang bertepatan dengan Peringatan Hari Tani Nasional dalam acara Gelar Karya Tani Mandiri (GKTM) 2023,” urainya.
Pergeseran Bertani dari Agriculture ke Agribisnis
Menurut Rohani, penilaian terhadap 15 Petani Aktor Milenial itu, melalui 3 tahap. Yakni dengan presentasi usaha tani masing-masing. Lalu, wawancara. Serta, survei lapangan untuk memvalidasi usaha tani mereka.
Setelah 15 finalis terkumpul, baru para Petani Aktor Milenial mengikuti program penumbuhan dengan pembekalan pelatihan dasar kewirausahaan, yang masih berlangsung hingga hari ini.
“Tujuan pelatihan ini, adalah untuk mengubah mindset dan karakter bahwa pertanian dulu agriculture, kini bergeser ke agribisnis. Jadi dari sekedar kultur atau kebiasaan turun temurun menjadi sebuah bisnis,” ucap Rohani.
Selain dari Bapeltan Jambi, pelatih dalam pelatihan ini sendiri juga ada dari Duta Petani Milenial Nasional yang berasal dari Bali yang sudah berhasil. Di mana, ia sudah terapkan smart farming (bertani cerdas-red) di Bali.
Yang harapannya, ia bisa menularkan keberhasilannya ke Petani Aktor Milenial di Tapsel. Setelahnya, para Petani Aktor Milenial ini akan memasuki tahapan pelatihan teknis.
Baik itu budidaya (pra tanam) atau pemasaran (pasca panen).
Lalu, masuk ke pelatihan non teknis meliputi, bagaimana mengurus izin usaha, e-katalog, dan lainnya, yang intinya menyusun kekuatan usaha taninya. Kemudian, Bapeltan Jambi dan PT AR, lakukan pendampingan.
Di pendampingan ini, pihaknya akan melihat, hasil pelatihan itu dengan tajuk rencana tindak lanjut. Yang mana, para Petani Aktor Milenial akan menyusun rencana usaha dengan stimulus dari PT AR.
“Jadi, selain berwujud pemberdayaan dan pelatihan, PT AR juga memberi dukungan simulasi proposal pembiayaan rencana pengembangan pertanian yang sesuai kebutuhan masing-masing Petani Aktor Milenial,” sebut Rohani.
Yang mana, simulasi proposal dana kebutuhan para Petani Aktor Milenial ini, mulai dari yang kecil terlebih dahulu. Jika nanti ada potensi yang signifikan, maka PT AR akan menambah persetujuan proposal dana kebutuhan para Petani Aktor Milenial sesuai kebutuhannya di tahun berikutnya.
Harapan Berkesinambungan Bagi Petani Aktor Milenial
Harapannya, program Petani Aktor Milenial ini, tidak berhenti di sini saja, tapi berkesinambungan. Sebab untuk mengubah mindset pertanian menjadi agribisnis ini tidak bisa sehari atau dua hari saja.
Tapi mesti secara bertahap, dengan perubahan-perubahan di setiap pendampingan. Di tahun berikutnya, baru masuk ke tahap pemantapan atau kelanjutan program. Sehingga, konsep pengembangan petani aktor milenial ini berjalan hingga 5 tahun ke depan.
“Dan tentunya, kami akan tetap mendampingi para aktor petani milenial ini, baik secara offline dan online,” terangnya.
Ia berharap, para Petani Aktor Milenial ini benar-benar berjiwa wirausaha setelah sebelumnya bertani hanya budidaya biasa yang turun temurun menjadi ke arah bisnis. Kemudian, para aktor petani milenial ini bisa menjadi contoh bagi generasi muda lainnya.
Yang mana, ia berharap juga, dari satu Petani Aktor Milenial, bisa melahirkan rekannya sesama petani aktor lain. Minimal, satu orang, itu sudah luar biasa. Dengan banyaknya Petani Aktor Milenial yang tumbuh, maka akan tingkatkan sektor pertanian.
Muaranya, akan terjadi kesejahteraan masyarakat sesuai visi misi Kabupaten Tapsel. Ketika pertanian menjadi sesuatu yang menarik di kalangan muda, maka ketahanan dan kedaulatan pangan tetap terjaga di Indonesia.
“Serta, yang pasti, akan terjadi regenerasi petani di Indonesia. Sehingga, cadangan pangan di Indonesia, khususnya Kabupaten Tapsel juga akan terus ada,” tukas Rohani menutup. *(Ali Imran).
You must be logged in to post a comment Login