DAERAH
Tinggal Hanya Setenda, Dinsos Bali Gerak Cepat Bantu Tiga KK Miskin Asal Penaga
“Untuk rumah nanti akan dibantu oleh relawan peduli sosial, Saya juga ikut urunan secara pribadi untuk meringankan beban mereka. Saya harap dengan nantinya dibangun rumah, maka beban hidup mereka bisa berkurang dan hanya memikirkan untuk mencari pekerjaan,” ujarnya. Sementara itu, Ketut Bulat menceritakan jika ia sempat tinggal di Desa Bonyoh karena orangtuanya terlebih dahulu hidup merantau di desa tersebut. Setelah 60 tahun tinggal disana, ia bersama kedua saudaranya dan keluarga masing-masing memutuskan kembali tinggal di Dusun Penaga yang merupakan Desa leluhurnya. “Keputusan pulang ini karena adat di Bonyoh mengharuskan adik bungsunya Wayan Sutama menempati tanah pekarangan di Bonyoh. Sementara sejak sepuluh tahun terakhir adik Saya sudah lebih dulu pindah ke Penaga dan menempati rumah kayu seadanya,” ungkap Bulat.
Baca juga : Pedagang Ritel Tradisional Larang Akses Anak-Anak Membeli Rokok
Ditambahkan Bulat yang kesehariannya bekerja sebagai buruh serabutan itu, saat kembali ke Penaga satu setengah bulan yang lalu ia belum mampu membangun rumah. Tenda terpal yang ditempati merupakan sumbangan atau bantuan dari kerabatnya di Bonyoh. “Ditenda tidur tujuh orang, saat hujan, air hujan masuk ke tenda. Saat panas, didalam sangat pengap. Saya berharap pemerintah bisa membantu kondisi keluarga kami seperti ini,” ucapnya. Beruntung, untuk jaminan kesehatan semua telah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) sehingga mengurangi beban mereka saat sakit. tim/ama
You must be logged in to post a comment Login