EKONOMI
Tingkatkan Swasembada Beras, Dinas TPH-BUN Bali Gandeng TNI Hadapi Musim Penghujan
Sehingga perlu diupayakan percepatan dan perluasan tanam pada bulan Desember 2019 dengan memanfaatkan musim hujan yang diperkirakan terjadi pada awal Desember 2019. “Tim UPSUS provinsi dan Kab./Kota memantau agar benih dan pupuk tersedia tepat waktu dengan jumlah sesuai kebutuhan di lapangan,” jelasnya.
Baca juga : Produksi 3 Ribu Ton Per Tahun, Bali Era Baru Tambah Daya Saing Komuditas Cengkeh
Upaya percepatan tanam dengan mengoptimalkan pemanfaatan tambahan bantuan peralatan dan mesin yang telah disalurkan pada tahun 2019 ini, yaitu berupa bantuan Traktor 49 unit, alat tanam (Rice Transplenter) 8 unit, mesin perontok (Threser) 60 unit serta bantuan infrastruktur lainnya. Pada saat pertemuan juga telah ditetapkan pembagian tugas Tim Supervisi dan pendampingan program UPSUS swasembada beras di masing-masing wilayah. Untuk di provinsi oleh Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional. Di Kabupaten Gianyar, Badung dan Tabanan oleh Balai Karantina Kelas I Denpasar. Kabupaten Bangli dan Karangasem oleh Balai Basar Veterinar Denpasar. Kabupaten Klungkung dan Kota Denpasar oleh BPTU Denpasar serta Kabupaten Buleleng dan Jembrana oleh BPTP Bali. Masing-masing berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Kodim setempat.
Wakil Asisten Teritorial Kasdam IX/Udayana, Letkol. CZi Arief Hadiyanto. S.I.P., yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan Rapat Koordinasi Evaluasi Upsus di Bali dikhususkan untuk tanaman padi dalam rangka penambahan luas tanam karena sudah memasuki musim penghujan. Sehingga pendampingan dari TNI-AD terus dikedepankan dari hulu hingga hilir yakni dari penyiapan bibit, pupuk, pendampingan di sawah hingga mengawal hasil pemasaran produksi. “Kami melakukan pendampingan sehingga petani merasakan aman dan nyaman sehingga mampu mendapatkan hasil yang optimal. Bahkan Babinsa yang sudah dibekali pelatihan bersama tim penyuluh pertanian melakukan pendampingan. Secara teknis dilakukan bersama penyuluh kecamatan dan dinas,” terangnya lanjut mengatakan pengalaman mendampingi di masyarakat membuat banyak Babinsa tertarik langsung untuk bertani. “Babinsa bahkan banyak membuka lahan pertanian sendiri selama mendampingi petani di lapangan,” imbuh mantan Dandim Dompu ini.
Baca juga : Dukung Pergub Produk Lokal, Pemprov Bali Intensifkan Program Hilirisasi Pertanian
Seperti pelaksanaan tahun sebelumnya upaya percepatan tanam dan peningkatan mutu intensifikasi digerakkan mulai tingkat kecamatan melalui program Komando Strategis Pertanian (Kostra Tani) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang ada disetiap kecamatan. Mewaspadai meningkatya serangan orgasme pengganggu tanaman dan kemungkinan kebanjiran pada lahan usahatani, untuk itu perlu mengembangkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada wilayah-wilayah tertentu. eja/ama