Connect with us

EKONOMI

TNI Bersama Dinas Pertanian Genjot Swasembada Pangan, Antipasi Ancaman Krisis Pangan di Bali

Published

on

[socialpoll id=”2522805″]


Denpasar, JARRAKPOS.com – Untuk mempercepat gerakan swasembada pangan mengantisipasi ancaman krisis pangan di Bali, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berkomitmen menggenjot produksi beras sejak Tahun 2016. Hal itu sebagai program Upaya Khusus (UPSUS) swasembada pangan untuk peningkatan produksi khususnya beras oleh jajaran pertanian mendapatkan pendampingan TNI. “Kerjasama ini agar jajaran pertanian lebih bersemangat dan termotivasi membina petani,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana di Denpasar, Jumat (16/11) saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pendampingan TNI untuk Peningkatan Produksi Pangan di Korem 163/Wirastya yang mengusung motto “TNI bersama Rakyat Bisa”.

Menurutnya, TNI dengan struktur organisasi lengkap sampai dengan ke tingkat desa (Babinsa) memiliki kemampuan dan keterampilan teritorial menggerakan masyarakat. Disamping memiliki perlengkapan lapangan yang lengkap. Terbukti dengan pendampingan TNI sejak tahun 2016 dapat meningkatkan luas tanam padi rata-rata lebih dari 1.000 Ha dalam setahun. Sementara luas tanam padi perioda Oktober 2016 – September 2017 tercapai 141.662 Ha, meningkat 1.662 Ha (1,2%) dibandingkan dengan perioda yang sama tahun sebelumnya 140.000 Ha.

Baca juga :

Advertisement

Pemuda Tani Ternak Remaja Mandiri Bali Dibentuk, Jadi Musuh Utama Alih Fungsi Lahan

Luas tanam padi perioda Oktober 2017 – September 2018 tercapai 143.337 Ha meningkat 1.675 Ha (1,2%) dibandingkan perioda yang sama tahun sebelumnya 141.662 Ha. Rakor kali ini disamping untuk mengevaluasi capaian program sebelumnya, pihaknya juga membahas target luas tanam musim tanam selanjutnya yaitu musim tanam Oktober 2018 – Maret 2019 (6 bulan kedepan). Target luas tanam padi Oktober 2018 – Maret 2019 80.000 Ha, naik 10% dari perioda yang sama tahun sebelumnya Oktober 2017 – Maret 2018 seluas 74.429 Ha.

Dalam mencapai hal tersebut, pihaknya telah berupaya melakukan percepatan tanam mengoptimalkan pemanfaat curah hujan yang ada. Mengoptimalkan pemanfaatkan bantuan alat mesin pertanian. Koordinasi dengan Perum Bulog Divre Bali untuk pemasaran gabah saat puncak panen (Pebruari – Maret). Sekaligus melakukan koordinasi untuk Asuransi Usaha Tani Padi kerjasama dengan PT. Asuransi Jasindo. Koordinasi sistim irigasi dengan PU (pengairan). Mengintensifkan pendampingan kepada petani dan gerakan tanam berkoordinasi dengan TNI. “Memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi sesuai jumlah dan kebutuhan petani,” imbuhnya.

Baca juga :

Advertisement

700 Lebih Simantri Sukses, Mulai 2019 Dirancang Polakan Pertanian Terpadu

Sementara itu, Pasiter Korem 163/Wirasatya Letkol. Frandi Siboro mendukung penuh program itu. Dengan bersinergi dalam mewujudkan swambada swasembada pangan hingga ke pedesaan. “TNI dengan seluruh jajarannya beserta Dandim, Damramil sampai dengan Babinsa siap bersinergi dengan pertanian menyukseskan program swasembada pangan,” tutupnya. eja/ama