Tokoh Lingkar Tambang Dukung PT AKM

PALU,Jarrakpos com Kehadiran PT Adijaya Karya Makmur (PT AKM) di lokasi tambang emas Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) dinilai cukup berkonstribusi kepada rakyat setempat, khususnya pada kelurahan-kelurahan yang berdekatan langsung dengan lokasi tambang emas.

Meski posisi PT AKM hanya sebatas vendor dari pemegang Kontrak Karya (KK) PT Citra Palu Mineral (CPM) menurut Suhandi, salah seorang tokoh lingkar tambang namun AKM sangat memperhatikan kesejahteraan rakyat setempat dengan membuka lapangan kerja, menyalurkan bantuan-bantuan dalam bentuk formal maupun informal.
“AKM telah mempekerjakan ratusan tenaga kerja lokal, jika digabung dengan tenaga kerja CPM angkanya sudah mencapai seribu lebih. Jadi sudah ribuan orang menggantungkan hidupnya di perusahaan itu,” tutur Andi Handi (sapaan akrab Suhandi) disalah satu warung kopi (warkop) di kota Palu, 18 Januari 2023.

Program kesejahteraan rakyat lainnya dari AKM lanjut Andi Handi adalah bagi hasil dari kegiatan pertambangan untuk masing-masing kepala keluarga di Poboya sejumlah Rp2,5 juta yang disalurkan setiap 2,5 bulan kepada 968 rumah tangga. “AKM juga sering memberikan bantuan kepada warga, misalnya: bantuan uang tunai atau ternak kepada keluarga yang adakan aqikah, pesta nikah, orang meninggak, acara olahraga, anak sekolah, biaya pengobatan bagi yang sakit dan lain-lain. Jadi saya minta kepada seluruh sahabat dan keluarga saya yang tinggal di lingkar tambang khususnya dan di kota Palu umumnya jangan menutup mata atas kontribusi dan perhatian AKM terhadap rakyat kecil. Ini yang kami harapkan, mari sama- sama kita jaga keberadaan AKM di lokasi tambang,” pinta Andi Handi yang juga pernah aktif membela tambang rakyat Poboya beberapa tahun lalu.
Sekedar diketahui, kelurahan lingkar tambang yang dimaksud adalah kelurahan Poboya sebagai lokasi inti pertambangan emas yang kemudian berbatasan langsung atau bertetangga dengan kelurahan Lasoani, Tanamodindi dan Kelurahan Lasoani.(mga)

“TIM Jarrakpossulteng”