NEWS
Tolak Dipandang Sebelah Mata, Arusaji Lahirkan Album

Denpasar, JARRAKPOS.com – Banyaknya pemahaman miring masyarakat tentang penderita Skizofrenia yaitu gangguan mental yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi. Tetapi hal tersebut dibantahnya dengan persenal Band Arusaji (Alumni Rumah Sakit Jiwa) bahwa penderita Skizofrenia pun masih berkarya. Hal tersebut dibuktikan dengan Arusjiwa dengan membuat album yang beraliran punk.
Arusjiwa yang terdiri dari tiga personel, salahsatunya I Gede “Dedika” Kartika Wiguna sang Vokalis sekaligus gitaris mengatakan, dengan membentuk Band serta menghasilkan karya dalam bermusik tentu ingin mendobrak stigma negatif masyarakat menilai penderita Skizofrenia tersebut. Dan kolaborasinya berhasil menelorkan album perdana dengan tujuh lagu hadalan, Di Rumah Berdaya, Jangan Pasung Aku, Im Skizofrenia, Halusinasi, Gadis Jalanan, Anarchy War dan Penjahat.
“Karya ini ditunjukan tentu sangat ingin mengubah stigma masyarakat tetang kita (Mantan penderita Skizofrenia) dari karya musik beraliran Punk ini,” kata Dedika di Jeger House Denpasar, Minggu,(20/2).
Selanjutnya I Komang “Loster” Sudiarta sang pemain Bass menyampaikan, dalam karya di album perdana terdiri dari beberapa lagu, tentu merupakan luapan murni kejujuran dalam diri dialami masing-masing personil selama ini.
“Kami ingin berkaya memuat kejujuran dalam bermusik serta kembali mematahkan stigma masyarakat bahwasanya para penderita Skizofrenia tidak dapat sembuh tapi buktinya kami sembuh dan menghasilkan karya musik,” ujarnya.
Kemudian sang penabuh Drumbox Nyoman Sudiasa menyebutkan, terbentuknya ide membuat Band awalnya hanya dari kumpul-kumpul selanjutnya tercetus ide membuat Band dengan beberapa alat musik seadanya dengan memilih aliran musik Punk.
“Ada Gitar akustik, listrik dan satu galon air mineral kosong saat itu.Dedika memang sempat menunjukkan beberapa lagu buah karya dirinya sendiri,” paparnya.
Kemudian, Dimas Instant Karma menjelaskan, dalam proses rekaman album Arusaji Band total memakan waktu dua mingguan yang digarap pada 2020.Selama proses rekaman album tidak ada kendala apapun. “Semua personil koperatif, dapat diajak ngobrol dan masih nyambung,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar. I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty memberikan apresiasi karya tersebut yang menjadi inspirasi masyarakat. Ia selalu kerjasama melakukan penangnan terhadap masyarakat yang mengalami gangguan jiwa. Ia mengakui sudah memiliki Rumah Berdaya, namun tetap melakukan kerjasama dengan stakeholder. “Rumah Berdaya yang sudah ada bisa dijadikan sebagai wadah kreatifitas dengan maksimal,” pungkasnya. tra/JP
You must be logged in to post a comment Login