NEWS
Tong Sampah Unik Berbasis Budaya Lokal Bali Hanya Ada di RS Bali Mandara
Denpasar, JARRAKPOS.com – Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) tidak pernah puas terus berinovasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien termasuk para pengunjung. Salah satunya sesuai dengan Pergub Bali No.47 tahun 2019 tentang Pengolahan Sampah Berbasis Sumber Alam, sangat memperhatikan kebersihan lingkungan dengan cara yang sangat unik. Lihat saja di beberapa titik dan pojok strategis RS berplat merah itu, kini terpajang tong sampah berbahan ramah lingkungan dari anyaman bambu dan kayu. Bahkan, ide kreatif dari Direktur RSBM Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Gede Bagus Darmayasa, M.Repro ikut memantau langsung pemasangan tong sampah unik ini yang mulai terpasang, Rabu (22/1/2020) sore.
Saat disambangi langsung awak media, dr. Bagus sapaan akrabnya, tak sengaja ditemui di tempat tampungan sampah berbahan organik tersebut. Bahkan lewat inovasi ini, baru saja dipasang baik pasien maupun para pengunjung sangat merespon positif keberadaan tong sampah unik ini. Sepintas saja sudah langsung dipakai para pengunjung RS Bali Mandara, karena juga bisa dipilah menjadi dua bagian, yaitu sampah plastik dan di sisi lain khusus sampah botol, disamping penempatannnya ditaruh di tempat terbuka yang biasa dilewati para pengunjung RSBM. Tempat sampah unik yang pertama kali ada di lingkungan Pemprov Bali ini, nantinya diharapkan bisa memudahkan para pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Baca juga: RS Bali Mandara Resmikan Ruang Rawat Inap VVIP dan Suite
“Ini salah satu tempat sampah berbasis sumber alam yang saya tempatkan di ruang terbuka dengan tampilannya yang menarik di sini dipasang. Nanti akan tersebar dibeberapa titik lagi, karena saya yakin para pengunjung akan lebih peduli akan sampah dengan membuang sampah pada tempatnya,” jelasnya mantan Dirut RSJ Bangli, seraya melanjutkan tempat sampah berbasis budaya lokal dan unik ini, dipastikan bisa membangkitkan kesadaran pasien, khususnya para pengunjung RSBM untuk membuang sampah agar semakin meningkat. Sekaligus juga sebagai upaya mengurangi sampah plastik di lingkungan RSBM. “Dengan adanya tempat sampah yang dilihat sangat unik ini oleh pengunjung saya yakin bisa mengurangi sampah plastik di sekitar RSBM,” tegasnya.
Sementara itu, selain menangani sampah dengan suasana berbudaya lokal Bali, juga menangani khusus sampah medis dan berbahaya, seperti limbah B3 ditangani secara tertutup. Selama ini, karena tidak ada pembakaran sampah medis di Bali semua limbahnya, khususnya B3 dikirim keluar Bali, seperti halnya RSUP Sanglah. “Kalau limbah medis itu kita pakai pihak ketiga yang menjadi pemenang tender. Sampahnya nanti dikumpulkan tertutup, terus dipacking dan dimasukan ke kontainer biar aman baru dibawa dan diolah ke Jawa, Semarang untuk dibakar. Jadi sampah medis pun kita sangat perhatikan betul penangan dan keamanannya,” tutupnya. aka/jmg/ama