NEWS
Tradisi Penampahan Merupakan Pupuk Menyamabraya Masyarakat Bali
Kerobokan, JARRAKPOS.com – Menjelang Hari Raya Kuningan, biasanya masyarakat Hindu khususnya di Bali melakukan penampahan mengartikan kata “nampah” yaitu sembelih karena pada Kamis (22/4) umat Hindu Bali banyak menyembelih babi atau symbol dari kemalasan untuk dipakai sesaji lawar dan sate untuk dipersembahkan kepada sang kala tiga amangkurat. Bahkan menurut Adhi Mahendara Putra yang menjabat sebagai Anggota DPR RI Komisi II, penampahan merupakan sebagai pelestarian budaya dan memupuk persaudaran umat Hindu di Bali sebagai implementasi dari Tat Wam Asi dan Tri Hita Karana.
Lebih lanjut Adhi Mahendra Putra yang akrab disapa dengan Gus Adi mengatakan, penampahan sangat kental filosopinya bahkan dirinya memaknai penampahan merupakan memberikan sedekah untuk berbagi, guna menjalankan upacara keagaamaan Hari Raya Kuningan yang jatuh pada Sabtu (24/4/2021).
“Didalam perayaan Kuningan merupakan, sebagai perwujudan syukur umat Hindu di Bali kepada para leluhurnya, karena kita sudah diberikan jalan yang baik untuk berbuat dan pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya.
Ditambahkannya Gus Adhi, Penampahan merupakan bagian dari Tri Kaya Parisudha serta Tri Hita Karana sebagai hakikat hidup yang harus dilaksanakan, sebagai bingkai kehidupan didalam melaksanakan kebudayaan Hindu Bali.
“Mudah-mudahan budaya ini yaitu penampahan bisa dilestarikan, dan bisa kita laksanakan secara turun temurun,” pungkasnya. tra/JP
You must be logged in to post a comment Login