DAERAH
Tudingan Dewa Nida Ngawur, Demer Seret Kasus Sudikerta

“Itu tuduhan yang tidak benar. Karena di SK 362 itu tak mencantumkan kapan dilaksanakan Musdalub, maka apa yang dilakukan DPD II itu sifatnya kordinatif dalam rangka meminta kejelasan kapan Musdalub. Dan ini sejalan dengan amanat yang dituangkan dalam SK agar Plt melakukan konsolidasi dan menentukan kapan Musdalub,”katanya sembari menjelaskan ini juga sesuai dengan hasil rapat DPD II dengan Plt Ketua DPD Golkar Bali pasca keluar SK tersebut. Terkait tudingan Dewa Nida kenapa saya tidak nyaleg? “Saya memberi kesempatan kepada pada kader muda yang berpotensi. Saya sudah tiga kali di legislatif. Bagi saya sudah itu sudah cukup. Dan saatnya memberi kesempatan kepada yang muda muda,” jelasnya.

Ik-31/5/2019
Untuk diketahui setelah pulang dari Jakarta Wijaya ditunjuk menjadi Ketua DPD II Golkar Tabanan tahun 2004. Dan saat itu langsung dicalonkan menjadi Bupati Tabanan dua kali berturut-turut dan head to head dengan Nyoman Adi Wiryatama. Pertama pemilihan melalui DPRD dan berikutnya pemilihan langsung. Sekalipun peluangnya kecil, karena perolehan suara Golkar di Tabanan saat itu 11,20 persen. “Tapi dengan keberanian, demi menjaga marwah partai saya memutuskan untuk maju. Dan perolehan suara saya saat itu 36, sekian persen. Dan itu bagi saya kemajuan, sementara Tabanan adalah basisnya merah,” ujarnya.
Baca juga : Mantan Wakil Bupati Badung Sebut Partai Golkar Tak Menarik
You must be logged in to post a comment Login