POLITIK
“Udeng Poleng” Siap Kembali Maju Walikota Denpasar
[democracy id=”3″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Pertarungan perebutan rekomendasi masing-masing gerbong di Pilwali Denpasar, nampaknya akan semakin panas, setelah kembali munculnya Pentolan PDI Perjuangan (PDI P), I Made Arjaya yang mengaku siap maju sebagai salah satu bakal calon kuat Walikota Denpasar tahun 2020. Alasan politisi asal Sanur ini maju, karena sangat berharap demokrasi di Kota Denpasar pada Pilwali 2020 berjalan demokratis. Politikus “Udeng Poleng” ini tidak ingin munculnya spekulasi dan indikasi calon tunggal benar-benar terjadi, karena bisa menyakiti proses demokrasi yang sudah terbangun. Menurutnya partai politik harus menyiapkan lawan tanding dalam bursa pemilihan walikota dan wakil walikota untuk meminpin Denpasar lima tahun ke depan.
Arjaya saat ditemui, Senin (11/2/2020) malam mengatakan, jika masyarakat menginginkan demokrasi berjalan sehat partai-partai politik yang mampu mengusung calon sendiri maupun melalui koalisi partai harus mampu menyiapkan pasangan calon. Jangan sampai ada politisi yang mengaku royal dan siap diperintahkan partai, namun saat didorong maju malah menyampaikan seribu alasan. “Harapan kita untuk menyehatkan demokrasi memang harus ada lawan. Jadi yang terjun ke politik itu pasti siap, tapi dalam faktanya dengan aturan yang ada malah berhitung kalah dan lain sebagainya. Kalau saya jika masyarakat menghendaki dan mengharapkan, ya siap. Dalam artian mewakili masyarakat agar demokrasi berjalannya secara sehat,” ungkap mantan Ketua Komisi I DPRD Bali ini.
Baca juga: AMD Ambil Formulir Balon Walikota Denpasar
Arjaya menilai tidak hanya dirinya, namun banyak tokoh di Denpasar memiliki keinginan mengabdi sebagai walikota dan wakil walikota namun terkadang partai politik tidak ingin mengambil potensi tersebut. Hadirnya partai kuat memang menurutnya memumculkan harapan muncul calon tunggal namun dari sisi demokrasi dinilai buruk karena akan ada anggapan regenerasi di partai politik tidak berjalan dengan baik. Putra dari Pionir dan Pendiri PDI Perjuangan di Bali, almarhum I Nyoman Lepug itu bahkan menyampaikan sebuah prinsip ‘Berani Bertarung Itu Adalah Kemenangan’ telah dibuktikan sebelumnya dengan maju sebagai calon Walikota Denpasar kendati harus menelan pil pahit kekalahan. Ditegaskan sebagai politisi yang dilahirkan PDI Perjuangan menyatakan siap maju sepanjang didukung partai politik dan keinginan serta dukungan dari masyarakat.
“Kalau menurut saya kendaraan PDI P umpamanya sudah jelas, Jaya Negara berpaket. Partai-partai lain di luar PDI P entah berkoalisi kan begitu. Cuma harapan saya mereka menelorkan calon. Jadi kalau mereka masih mencari, ya saya selaku masyarakat Denpasar siap. Dengan siapapun dicalonkan asal partai politik bisa menyuguhkan pasangan calon. Saya sudah pernah menjadi kandidat dan saya sudah punya program kerja, visi misi saya sudah punya. Saya hanya ingin Denpasar paginya bersih malamnya tetang. Secara ekonomi berkelanjutan dan pemerintahan tidak hanya berjalan secara administratif saja,” ungkap pria yang kerap hadir diberbagai kegiatan etnis Thionghoa ini, seraya menegaskan masyarakat akan memilih pasangan calon berdasarkan program kerja dan visi misi yang ditawarkan, sehingga menjadi poin penting hadirnya alternatif calon lain untuk menghindari satu Paslon melawan kotak kosong.
Baca juga: Kader Senior Balik Kandang, Demer Sukses Pimpin Golkar Bali
Selain itu, masyarakat Denpasar harus benar-benar melek bahwa pertumbuhan ekononi di Kota Denpasar terjadi salah satunya melalui peningkatan sektor UMKM dan ekonomi kreatif dan pemerintah didalamnya hanya sebagai fasilitator dan regulator untuk terus mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Arjaya juga melihat, Partai Golkar masih cukup kuat untuk bisa menghadirkan calon. Sementara PDI Perjuangan masih kuat untuk mencalonkan Jaya Negara sebagai calon walikota dengan suguhan calon wakil dari kader yang kini bertugas di DPR. Tentu saja posisi Jaya Negara yang saat ini duduk sebagai Sekjen DPD PDI Perjuangan sudah jelas disiapkan untuk regenerasi di tingkat provinsi. Kedua kekuatan politik itu dipastikan memiliki peluang untuk menghadirkan Paslon yang pas untuk menunjukkan berjalannya regenerasi dalam partai politik.
“Kalau umpanya Golkar Denpasar Pak Wandhira masih ragu pasti bisa menugaskan Pak Suandi dan saya siap untuk mendampingi. Kita siap untuk demokrasi dan saya berkeyakinan mampu membangun Denpasar kalau dipercaya dan dikasi kesempatan. Dengan demikian animo masyarakat jadi kader partai akan tinggi bahwa benar terjadi regenerasi. Kalau sekarang stagnan orangnya itu-itu saja terus, ya harus ada perubahan,” tandas ‘Banteng’ senior asal Sanur itu. eja/ama