Jawa Barat
Upacara HUT Ke-78 Kemerdekaan RI, Kakanwil Kemenkumham Jabar : Jas Merah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah
JARRAKPOS.COM – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat laksanakan kegiatan Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada hari ini, Kamis (17/08/23) yang bertempat di lapangan aspal Kanwil.
Tampak hadir Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jabar R. Andika Dwi Prasetya, JFT Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Utama Dewa Putu Gede, Kepala Divisi Administrasi Anggiat Ferdinan, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kusnali, Kepala Divisi Keimigrasian Yayan, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Andi Taletting Langi, Pejabat administrator, Pejabat Pengawas dan seluruh pegawai.
Pada kesempatan ini, Kakanwil Kemenkumham Jabar R. Andika Dwi Prasetya berlaku sebagai Inspektur Upacara mewakili Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly memberikan amanat. Dalam amanatnya, Andika berkata, “Upacara Hari Ulang Tahun Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2023 sebagai ungkapan rasa syukur 78 tahun sudah Indonesia merdeka dan lepas dari belenggu penjajahan. Kita maknai hari ini untuk mengenang jasa para Pahlawan, menggugah semangat kebangsaan, mencintai dan semangat membangun bangsa tanah air Indonesia.” katanya.
Pada saat yang berbahagia ini, Pemerintah juga memberikan remisi kepada dua ratus tujuh puluh tiga ribu delapan ratus dua puluh enam (273.826) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di seluruh Indonesia sebagai bentuk penghargaan karena telah mengikuti program pembinaan dengan baik sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Penghargaan juga diberikan kepada Pegawai atas pengabdian dan dedikasinya kepada organisasi, Bangsa dan Negara sampai saat ini.
Lebih lanjut, Andika menjelaskan, “Nuansa kegembiraan dan kebersamaan terlihat jelas, masyarakat begitu semangat untuk menyambut dan merayakan kemerdekaan. Namun, dalam dinamika kehidupan seharihari, masih banyak kita temui pihak-pihak yang menebar rasa kebencian, fitnah, menyebar berita bohong, tidak menghargai perbedaan bahkan keyakinan agama yang berbeda. Masih ada perilaku dan pemikiran-pemikiran seperti itu. Negara memberikan kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut kepercayaannya masing-masing. Ketika negara telah memberikan jaminan kebebasan, justru ada pihak-pihak yang mempersempit dan membatasi ruang dalam kebhinekaan dan keberagaman.” jelasnya.
“Kata kuncinya adalah Jas merah! Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Negara ini didirikan bukan untuk satu suku, satu agama, satu ras maupun satu golongan tertentu. Sejak awal mula pendirian negara ini, melibatkan banyak tokoh dari berbagai suku, agama, ras dan golongan. Apakah mereka sejak awal sudah mempunyai tujuan dan pemahaman yang sama? Tentu tidak, semua mempunyai pandangan dan pemikiran masing-masing. Namun demi berdirinya negara Indonesia, semua akhirnya melebur, menyatu, menata dan menyatukan niat untuk satu tujuan dan satu nama, Indonesia. Negara akan selalu hadir untuk menyelesaikan permasalahan warga negaranya dan terus berupaya memberikan rasa aman dan nyaman. Pelayanan terbaik akan terus diberikan, kesejahteraan dan keadilan sosial terus diwujudkan. Tanamkan rasa ikut memiliki dan cinta tanah air, sebarkanlah kasih kemana saja, kepada siapa saja dan kapan saja agar kita dapat merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya. Saya ucapkan selamat kepada para Pegawai penerima penghargaan, jadikan penghargaan ini sebagai motivasi untuk terus berprestasi dan menjadi contoh teladan yang baik. Kepada para warga binaan pemasyarakatan yang menerima remisi, tunjukkan sikap dan perilaku yang baik dalam mengkuti program pembinaan, jadilah pribadi yang taat hukum dan norma-norma kemasyarakatan untuk kehidupan yang lebih baik.” tegasnya.
You must be logged in to post a comment Login