Connect with us

    POLITIK

    Urip Turun Gunung, Sekehe Teruna 16 Banjar Siap Menangkan Koster-Ace

    Published

    on

    [socialpoll id=”2481371″]


    TABANAN, JARRAK POS – Seluruh jajaran PDI Perjuangan terus bergerak mensosialisasikan dan mengumpulkan dukungan untuk memenangkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), tak terkecuali Ketua DPP Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Made Urip. Politisi senior asal Tabanan ini tak hanya rajin mendampingi Koster-Ace saat blusukan ke daerah-daerah, tapi kerap bergerilia sendiri meraup dukungan untuk pasangan calon nomert urut 1 tersebut.

    Seperti yang dilakukannya, Jumat (9/3/2018) malam. Urip bergerak mengumpulkan dukungan dari kalangan anak muda dan pemilih pemula di Kecamatan Marga, Tabanan. Hasilnya sekehe teruna-teruni dari 16 Banjar yang ada di Desa Petiga, Desa Payangan, Desa Tua, Desa Baru dan Desa Apuan, mendeklarasikan diri mendukung dan memenangkan pasangan Koster-Ace pada Pilgub Bali 27 Juni 2018.  “Dari sosialisasi yang kita lakukan, sekehe teruna terunani dari 16 banjar yang ada di 5 desa menyatakan siap memenangkan Koster-Ace,” ungkap Urip.

    Dia menjelaskan, visi misa dan program pasangan Koster-Ace melalui Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang dikolaborasi dengan Pola Pembangunan Semesta Berencana, sangat relevan untuk membenahi kondisi Bali saat ini. Dengan arus kemajuan global yang tak bisa dibendung, Bali menurut dia, harus dibentingi dengan mempertahankan dan melestarikan adat, agama, tradisi, seni dan budaya. “Pasangan kami (Koster-Ace) sangat memahami kondisi Bali yang rentan akan perubahan akibat pengaruh global, untuk itu pelestarian adat, agama, tradisi, seni dan budaya, menjadi salah satu prioritas dalam program kerja bila dipercaya memimpin Bali kedepan,” katanya.

    Advertisement

    Selaku Ketua DPP, Urip juga mengintruksikan kepada seluruh jajaran partai, baik itu pengurus, kader, simpatisan dan anggota partai, terus bergerak mensosialisasikan Koster-Ace disegela lapisan masyarakan. Sosialisasi harus dilakukan secara santun dan simpatik, mengingat belakangan ini terindikasi cara-cara yang tidak sehat, khususnya di media sosial dengan menyebarkan berita-berita yang mengandung kampanye negatif. “Untuk mendapatkan pemimpin yang baik, kita harus menggunakan cara-cara yang baik. Mari berkompetisi secara sehat, adu program, jangan menyebar kebencian,” tegasnya. lit/ama

    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply