POLITIK
Viral! Minta Maaf kepada AMD, Petinggi Golkar Memanas Desak Wandhira Mundur
Denpasar, JARRAKPOS.com – Permintaan maaf Ketua DPD Partai Golkar Denpasar Wayan Mariyana Wandhira terus bergulir bahkan menjadi viral di media massa. Beberapa media massa memberitakan statement minta maaf Ketua Golkar Denpasar ini yang sekaligus Ketua Tim Pemenangan Paslon AMERTA dalam Pilwali Denpasar kepada Tokoh Milenial AMD Agung Manik Danendra. Bahkan di kalangan elemen basyarakat banyak yang membicarakan permohonan maaf seorang Ketua Golkar Kota Denpasar ini secara terbuka. Apalagi diketahui Sesuai hasil akhir perhitungan Pilwali Denpasar Paslon Amerta memperoleh suara yang hanya 18,792 %. Paslon Amerta yang diusung Golkar, Demokrat dan NasDem kalah telak dari Jaya Wibawa yang diusung PDI Perjuangan, Gerindra, PSI dan Hanura meraih suara 81,208 %.
Rendahnya suara Paslon Amerta ini membuat para petinggi Golkar memanas dan mendesak Wandhira untuk mundur dari Ketua Golkar Denpasar. Sebut saja Anak Agung Ngurah Agung kader senior Golkar Bali meminta agar Wandhira introspeksi diri, masak hanya dapat suara segitu. “Ya (Wandhira) harus siap mundur karena gagal semuanya,” tegas Ngurah Agung yang Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Kamis (17/12/2020). Ngurah Agung menyayangkan Wandhira selaku Ketua Golkar Denpasar tidak mampu untuk mendapatkan dukungan masyarakat untuk Paslon Amerta yang diusungnya dan lebih memprihatinkan lagi hanya meraih 18 persen suara. Baginya yang salah ini siapa Partainya apa Paslonnya. “Ini (suara 18,792 %) suara kandidat atau suara partai,” tanyanya.
Bagi Ngurah Agung kekalahan telak Amerta dengan raihan suara jauh dari harapan dan target ini merupakan bentuk kegagalan Partai Golkar yang juga kegagalan Wandhira selaku Ketua Tim Pemenangan Amerta dan kegagalan Wandhira selaku Ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar. “Ya (kegagalan Wandhira) kan dia yang bertanggung jawab dalam hal ini karena tidak jalan semuanya. Bagaimana ini,?” tegas Ngurah Agung yang merupakan politisi senior asal Puri Gerenceng, Denpasar ini. Ngurah Agung juga menyebut sebagai Ketua Golkar Wandhira yang meminta maaf kepada AMD, itu sangat mengkerdilkan Golkar. “Kenapa Wandhira meminta maaf kepada AMD. Ini aneh, ini ada deal-deal apa,” tanya Ngurah Agung yang pernah mendaftar sebagai Bakal Calon Walikota Denpasar 2020 di Partai Golkar.
Di sisi lain AMD yang bukan kader Golkar, hanya Tokoh Masyarakat yang punya dukungan massa dan disegani di Kalangan Milenial dingin menyikapi kegaduhan yang terjadi di Golkar. Namun AMD sempat mengatakan kalau dirinya sebagai Ketua Golkar Denpasar pasti akan mundur menghadapi realita hasil Pilwali ini. “Kalau saya jadi Ketua Golkar pasti mundur dengan perolehan suara hanya 18 persen di Pilwali Denpasar. Malu dong partai besar kok suara calonnya hanya segitu,” sindir AMD yang dihubungi tim jurnalis menanggapi pemberitaan viral ini dengan santai. “Mungkin ini yang disebut kejutan Pak Ketua Golkar Bali Sugawa Korry. Iya sudah catatan sejarahlah baru kali ini memang ada Paslon usungan 3 Partai Besar Golkar, Demokrat, Nasdem dapat dukungan masyarakat Denpasar seperti itu,” ungkap AMD.
“Berarti suara 18 persen bagi bertiga cuma 6 persen dong,” sambung AMD sembari menyampaikan di 3 partai besar itu kan ada to koh- tokoh hebat seperti Putu Suasta Politikus Denpasar yang katanya mumpuni hebat berpengaruh. “Tapi yang jelas saya tidak ikut campur urusan partai mereka,” tutup AMD. Seperti diberitakan sebelumnya Agung Manik Danendra AMD Tokoh Milenial Humanis Merakyat memang tidak asal ancam. Gugatan Class Action (Gugatan Kelompok) kepada Ketua Tim Pemenangan Amerta Wayan Mariyana Wandhira yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar nyaris terdaftar di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Senin siang (14/12/2020). Saat itu AMD bersama tim advokat hendak mengajukan Gugatan Class Action kepada Wandhira dengan nilai gugatan tidak tanggung-tanggung yakni mencapai Rp1 triliun atas pernyataan Wandhira yang menyebut ada anomali di Pilwali Denpasar.
Namun akhirnya Wandhira menyampaikan permohonan maaf kepada AMD sehingga AMD yang merupakan sosok negararawan sejati urung melanjutkan gugatan ini karena menghargai permintaan maaf Wandhira yang dianggap tulus dan sudah mengaku kekeliruannya. “Kali ini jika tyang (saya) dianggap keliru oleh Pak AMD, tiang sangat menjujung tinggi rasa persatuan dan persaudaraan. Agar jangan hanya karena sebuah kata maaf kita tidak lagi bersahabat dan bersaudara,” ungkapnya. “Maka karena rasa ketersinggungan Pak AMD atas pernyataan tyang (saya) pada pemberitaan yang lalu tyang minta maaf dan tali silhturahmi kita tetap berjalan dan terjalin dengan baik,” pungkas Wandhira. ana/jmg/ksm
You must be logged in to post a comment Login