Wabup Tabanan Dr. Sanjaya : Maknai HUT RI ke-73 dengan Perkuat Persatuan dan Gotong Royong

Ket foto : Wakil Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya.,MM.

Tabanan, JARRAKPOS.com – Dua hari lagi Negara Kesatuan Republik Indonesia memperingati hari kemerdekaannya yang ke-73. Suasana itu juga sangat terasa di bumi lumbung beras Bali, Kabupaten Tabanan. Berbagai even untuk memeriahkan hari kemerdekaan tahun ini telah digelar dari tingkat banjar hingga berbagai instansi swasta dan pemerintah.

Terhadap kemeriahan menyambut HUT RI ke-73, khususnya di Tabanan tentu merupakan sesuatu yang sangat wajar sebagai bentuk penghormatan, rasa bangga dan untuk meneladani jasa-jasa para pahlawan bangsa ini. Lalu, seperti apa pesan orang nomer dua di Tabanan yakni Dr. I Komang Gede Sanjaya.,MM., terhadap rakyat Tabanan dalam memaknai HUT RI ke-73 ini?

Kepada awak media ini Wabup Sanjaya mengatakan didalam memaknai kemerdekaan bangsa ini, seluruh komponen masyarakat Tabanan, khususnya di kalangan generasi muda harus makin semangat dalam merealisasikan prinsip gotong royong. “Masyarakat Tabanan, termasuk pula generasi muda harus saling bahu membahu untuk berperan nyata, kreatif dan inovatif membangun Tabanan,” ungkapnya.

Bagi “doktor pasraman ini” hal tersebut sangat penting karena sejarah telah membuktikan bahwa karena persatuan dan semangat gotong royong tersebut yang mengantarkan bangsa ini merdeka dari belenggu kaum imperialisme. Terhadap teladan atas spirit kegigihan dan keberanian serta kuatnya gotong royong pendahulu Tabanan salah satunya bisa dibuktikan dari perjuangan Sagung Wah bersama laskar yang dipimpinnya dalam mempertankan harga diri bangsa.

“Bayangkan di tahun 1906 ketika Belanda datang ke Tabanan seorang putri dari salah satu puri di Tabanan yakni Sagung Wah bersama laskar yang dipimpinnya yang hanya bersenjata keris dan senjata seadanya dengan gagah beraninya melawan pasukan Belanda yang bersenjata jauh lebih moderen,” sebutnya.

Tidak hanya itu lanjut Wabup Sanjaya, setahun setelah bangsa ini merdeka sejarah kembali mencatat tentang peristiwa heroik pasukan Ciung Wanara yang dipimpin I Gusti Ngurah Rai melakukan perang puputan di Uma Kaang Kelaci, Marga. Peristiwa tersebut kemudian dikenang setiap tahunnya sebagai hari Puputan Margarana yang diperingati setiap tanggal 20 November.

“Catatan sejarah tadi adalah bukti betapa gigihnya pendahulu kita dalam mempertahankan harga diri bangsa. Hal tersebut sepatutnya dimaknai dengan bangga jadi orang Tabanan dengan cara bekerja,bekerja,bekerja dan bergotong royong membangun Tabanan,” ujarnya.

Ringkasnya lanjut Sanjaya, ketika dimasa penjajahan dulu para pendahulu bangsa kita berjuang angkat senjata melawan kaum imperialisme dan setelah 73 tahun kini Indonesia merdeka, maka perang yang harus dilakukan oleh generasi sekarang adalah perang melawan kemiskinan dan kebodohan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera sesuai dengan visi Tabanan Serasi.

“Sebagai masyarakat agraris, masyarakat Tabanan memiliki karakter yang ulet, tekun dan jujur dan juga berjiwa patriotisme. Untuk memaknai HUT RI ke-73, maka generasi muda Tabanan semestinya memaknai dengan kegigihannya berperang melawan kebodohan dan kemiskinan. Ayo perangi kebodohan dan kemiskinan, merdeka,” tutupnya. art/ama