DAERAH
Wali Kota Eri Respons Cepat Beredarnya Video Kekerasan Guru Kepada Siswa
SURABAYA(jarrakpos.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi merespons cepat beredarnya video kekerasan yang dilakukan oleh seorang guru kepada salah satu siswanya yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 49 Surabaya.
“Saya tidak ingin kejadian ini terulang lagi di Surabaya karena guru ini adalah orang tua maka otomatis ngemonge (membimbingnya) harus dengan kasih sayang,” kata Wali Kota Eri saat memberi pengarahan di SMPN 49 Surabaya, Sabtu.
Sebelumnya beredar sebuah video berdurasi tiga detik melalui WhatsApp seorang guru di SMPN 49 Kota Surabaya memukul siswanya di depan kelas saat pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen sedang berlangsung.
Mendapati hal itu, Wali Kota Eri langsung mengunjungi SMP Negeri 49 untuk memberikan pembinaan kepada seluruh guru dan tenaga pengajar. Ia mengaku kaget dan kecewa dengan adanya kekerasan dalam video tersebut dan tak menginginkan kejadian itu terulang lagi.
Eri kemudian memastikan apabila hal itu tidak akan terulang kembali di Kota Surabaya. Sebab, jika hal itu terulang, maka ia akan berhadapan langsung dengan guru tersebut.
“Insyaallah tidak ada maksud guru ini sampai berlebihan, kadang ada capeknya. Maka, saya minta tolong dan saya titip menjaga anak-anak didik kita di sekolah, karena mereka adalah calon pemimpin bangsa di masa depan,” ujar dia.
Selanjutnya, terkait sanksi yang akan diberikan kepada guru tersebut, Eri mengaku bila akan ada pemeriksaan dari Inspektorat Surabaya.
Namun, ia juga bersyukur bahwa guru yang telah melakukan kekerasan itu langsung menyampaikan permintaan maaf kepada siswanya sebelum video tersebut beredar luas.
“Bagaimana nanti, kita lewati bersama, maka saya minta tolong dan saya titip kepada Kepala Sekolah dan para bapak ibu guru untuk menjaga anak didik kita ini,” katanya.
Ke depan agar kejadian ini tidak terulang kembali, ia meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengundang seluruh guru di Kota Pahlawan untuk diberikan penguatan. Bahkan, untuk memastikan para guru-guru ini memiliki integritas dalam mengajar, Wali Kota Eri meminta untuk mengadakan tes integritas kepada para guru.
“Kita lakukan mulai Senin nanti, kita lakukan untuk guru di Surabaya,” kata dia.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini tak menampik, bahwa kejadian ini adalah salah satu dampak dari pembelajaran via daring yang hampir dua tahun dilakukan. Hasilnya, semangat para murid dan guru menjadi berkurang.
“Kalau terlalu lama daring itu iya begini dampaknya. Maka, kalau PTM seperti ini harus disiplin untuk meningkatkan akhlak masing-masing anak,” katanya.
Eri memahami bahwa setiap guru juga harus bisa meningkatkan akhlak setiap anak didiknya dan harus bisa mencegah anak-anak didiknya dari hal-hal buruk. Seperti, narkoba dan pergaulan bebas.
“Ini tidak bisa diajarkan di mata pelajaran, tapi harus melakukan pendekatan dari hati ke hati agar menciptakan akhlakul karimah pada anak. Jadi 30 menit terakhir usai pelajaran, akan ada tambahan pelajaran non formal soal ini,” katanya.(gus)
You must be logged in to post a comment Login