POLITIK
Warganet Pilih Gubernur yang Tegas Tolak Reklamasi
Foto : Jawaban kedua kandidat yang viral di Medsos siapa yang sesungguhnya lebih tegas menolak reklamasi Teluk Benoa.
[socialpoll id=”2481371″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – potongan video kedua calon gubernur Bali yang disandingkan kini semakin viral di media sosial (Medsos). Kedua jawaban kandidat kini malah menjadi pembahasan hangat di Medsos siapa yang sesungguhnya lebih tegas menolak reklamasi Teluk Benoa (RTB). Berita yang makin viral ini terlepas dari nuansa politik justru menjadi media edukasi dan penyadaran bahwa gerakan Bali Tolak Reklamasi (BTR) memang perlu dilakukan lebih cerdas dan lebih tepat sasaran.
Salah satu Warganet dalam akun FB bernama Gun’s, menuliskan, dari kedua jawaban Paslon Cagub di Pilgub Bali untuk mengatasi reklamasi Teluk Benoa. Cagub nomer urut satu I Wayan Koster diuraikan dengan konsep nangun sad kerthi loka Bali apabila terpilih menjadi gubernur Bali segala hal yang merugikan manusia, agama dan alam tidak akan diberikan toleransi dan tidak pakai “ribut”. Sementara untuk kandidat Cagub nomer dua Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dituliskan sesuai komentarnya dalam video, keputusan untuk Bali tolak reklamasi (BTR) akan diserahkan kepusat. “Kalo menyerahkan ke pusat berarti kan sama aja kayak Pastika dan Sudikerta waktu masih menjabat. Jawabannya soal reklamasi itu kewenangan pusat, gak punya gagasan berarti bagaimana tolak reklamasi itu diwujudkan secra konkret,” sentilnya pedas dalam status yang diunggah, Selasa (24/4/2018).
Sebagian Warga Sosmed menilai sebenarnya pernyataan Cagub Wayan Koster bukanlah sebuah hinaan, tapi sebuah sentilan untuk mereka yang berupaya mencari panggung lewat isu reklamasi. Mulai dari video pidato yang tidak penuh sampai kritisi yang fokus pada pilihan kata yang digunakan, menunjukan upaya-upaya untuk membiaskan maksud utama dari pemaparan itu sendiri. Berita viral inipun kembali menyegarkan ingatan masyarakat pada era awal mencuatnya rencana reklamasi Teluk Benoa. Mulai dari era gubernur dan wakil gubernur, presiden termasuk partai yang mengusung, yang saat ini juga menjadi kekuatan yang malah ada pada posiai ikut menolak.
Sudah puluhan ribu massa terus turun kejalan berkali-kali menyuarakan Bali tolak reklamasi yang jelas tujuannya untuk menolak bukan hanya sekedar bicara tolak, yang dibuktikan melalui aksi demo yang tidak sedikit mengorbankan materi tenaga dan waktu. Kini sosok Wayan Koster muncul dipermukaan berani berstatemen stop reklamasi stelah menjadi Gubenur seharusnya gerakan BTR mendukung dan menyambut dengan antusias komitmen tersebut, seperti halnya Cagub Rai Mantra yang menyatakan penolakan saat acara deklarasi sebagai Bacagub Bali. Perlu di ingat perjuangan BTR pada intinya menginginkan stop reklamasi, untuk itu masyarakat yang cerdas tidak akan termakan penggiringan opini. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login