NEWS
Wartawan Diusir Tinjau Proyek TPST di Denpasar yang Terancam Molor
Denpasar, JARRAKPOS.com – Proyek TPST yang dikerjakan Kementerian PUPR melalui kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk proyek fisiknya diperkirakan baru dibangun sekitar 50 persen. Padahal menurut sumber di internal rekanan proyek ditargetkan paling lambat 15 Oktober 2022 proyek fisik sudah rampung dan bisa beroperasi. Padahal Rencana Pemerintah menangani sampah di Kota Denpasar dengan membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) nampaknya bisa gagal sesuai target. Padahal upaya penanganan sampah menjelang perhelatan G20 di Bali ini, tidak tanggung-tangung dengan tiga proyek TPST dibangun pada 2022 di Kota Denpasar, yakni di TPST Tahura Suwung, TPST Padangsambian Kaja, serta TPST Kertalangu, Kesiman.
Sumber itu, juga mengakui meskipun progress proyek TPST baru memasuki tahap 50 persen di Kertalangu, namun kesiapan mesin pengolah sampah sudah datang tepat waktu, baik itu mesin konpreyor hingga sampai mesin RDF sudah siap. Hanya saja kesiapan kontruksi bangunan yang belum siap, padahal TPST Kertalangu disiapkan sebagai pengolahan sampah yang menghasilkan bahan bakar alternatif seperti briket. Maka dari itu TPST Kertalangu pada pertengahan bulan nanti, atau sekitar 15 Oktober 2022 targetnya sudah rampung. “Untuk kelancaran TPST harus ada sinkonisasi, tetapi kesiapan bangunan baru 50 persen otomatis semuanya menjadi molor,” ungkap sumber itu, mewanti-wanti namanya tidak disebutkan, saat ditemui belum lama ini.
“Intanlasi mesin mundur, kelistrikan belum siap bagaimana mau instal mesin? Gimana mesin bisa bisa terpasang, kontruksi cor untuk mesin belum siap?,” sentilnya. Di sisi lain, dikatakan malah masih menunggu umur cor sebagai pondasi mesin yang seharusnya jika ingin mengejar target proyek TPST, maka pengecoran harus memakai zat aditif beton biar cepat mengeras. “Jadi ketika semua mesin datang bisa langsung terpakai untuk dipasang mesin,” katanya. Jadi artinya sampai saat ini semua mesin belum bisa terpasang, seperti saat disambangi langsung ke TPST Tahura Suwung, pada Selasa (11/10/2022), bahkan belum dipasangi atap. Nampak pekerja masih melakukan penataan dan pemadatan lantai bangunan. Namun anehnya wartawan malah sempat diusir oleh mandor dan oknum petugas keamanan dengan alasan tidak menunjukan surat ijin ketika melakukan peninjauan. “Wartawan tidak bisa masuk pak,” kata oknum petugas keamanan asal NTT itu.
Molornya proyek TPST tersebut, juga sempat diungkapkan oleh Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara yang mangakui kesulitan mengejar target disebabkan oleh proses dalam pembangunan seperti pengeringan beton yang membutuhkan waktu lama. Namun, hingga saat ini sudah ada empat mesin kontainer yang dimasukkan. “TPST kan dikerjakan pemerintah melalui Kementerian PUPR untuk fisiknya, dan capaiannya sudah 50 persen. Memang kalau harapannya Menko Marvest kemarin di akhir Oktober ini sudah jalan,” kata Jaya Negara di Denpasar, Rabu (28/9/2022). Tidak hanya itu saja, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian juga meninjau langsung progres pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Kamis (6/10/2022).
Peninjauan ini untuk memastikan pembangunan TPST berjalan sesuai rencana. Hal ini mengingat puncak acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dilaksanakan di Bali bakal berlangsung pada November mendatang. Adapun TPST Kesiman Kertalangu merupakan salah satu dari tiga TPST yang dibangun pada 2022 di Kota Denpasar. Dua TPST lainnya yakni berada di Tahura Suwung dan di Padangsambian Kaja. Ketiga TPST tersebut bakal mengelola sampah dari Kota Denpasar. Mendagri berharap, pembangunan tersebut dapat rampung pada akhir Oktober 2022. Sayangnya secara terpisah, ketika dihubungi Adi selaku salah satu pimpinan proyek TPST di Denpasar, saat dikonfirmasi belum mau merespon. Baik telpon maupun pesan singkat WhatsApp juga belum dibalas hingga berita ini diturunkan.
Seperti diketahui, pelaksana 3 proyek pembangunan TPST di Denpasar dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor dan PT Bemaco Rekaprima JV dan CV Indera Cipta Konsultan sebagai konsultan supervisi. Pembangunan TPST dilakukan pada tiga titik di Kota Denpasar, yakni Kawasan Tahura Suwung, Desa Kesiman Kertalangu, dan Desa Padangsambian Kaja. Proyek tersebut merupakan gelontoran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk Provinsi Bali, khususnya Kota Denpasar. Pembangunan 3 TPST ini sendiri merupakan bagian dari persiapan Bali menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. tim/tra/ksm/ama
You must be logged in to post a comment Login