POLITIK
Wayan Muntra dan Sri Wigunawati Masuk Jajaran Kabinet Golkar Bali
Denpasar, JARRAKPOS.com – Pasca Musyawarah Daerah (Musda), Tim Formatur Musda Partai Golkar Provinsi Bali Tahun 2020 menuntaskan tugasnya menyusun struktur Pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Bali periode 2020-2025. Pada Senin (9/3/2020). Ketua Tim Formatur yang juga Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali terpilih, I Nyoman Sugawa Korry menjelaskan, jumlah pengurus yang duduk di “kabinet”-nya sebanyak 85 orang, berkurang dari jumlah pengurus DPD Golkar Bali periode-periode sebelumnya. Pengurangan jumlah ini karena ada nomenklatur baru di DPP Golkar yang membatasi jumlah pengurus Partai Golkar. Tim Formatur pun banyak memangkas jabatan Wakil Ketua, khususnya bidang pemenangan Pemilu tingkat Kabupaten. “Total pengurus 85 orang, terdiri atas pengutus harian dan pengurus pleno. Jumlah ini menurun, sebelumnya 100 (orang) bahkan 100 lebih,” kata Sugawa Korry di Kantor DPD Golkar Bali. Pada kesempatan itu hadir sejumlah pengurus DPD Golkar Bali yang namanya dibacakan Sugawa Korry.
Ia memenuhi janjinya untuk mengakomodir ke dalam kepengurusan kader-kader Golkar yang selama ini berseberangan, termasuk enam Ketua DPD II Golkar yang dicopot dari jabatannya oleh Plt. Ketua DPD golkar Bali Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, yang saat itu Sugawa Korry menjadi Sekretarisnya. Salah satunya Mantan Ketua DPD Golkar Badung I Wayan Muntra, yang sebagai Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM. Ketua DPD II lainya yang dicopot Demer akan duduk sebagai Dewan Pertimbangan. “Pak Muntra sebagai Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM. Beliau mencerminkan rekonsiliasi sebagaimana harapan kader, pengamat dan sesepuh. Yang lainya dicover di Dewan Pertimbangan, karena terbatas kursi Wakil Ketua,” ungkap Sugawa.
Tak hanya eks-Ketua DPD II yang dicopot itu, kader Golkar yang lama meninggalkan Beringin karena ada gejolak internal, juga diberi kursi di kabinet Sugawa Korry. Dia adalah DAP Sriwigunawati, yang diberi jabatan sebagai Wakil Sekretaris Bidang Hubungan Lembaga Politik. Sri Wigunawati sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris DPD Golkar Bali pada periode kedua Ketut Sudikerta memimpin Golkar Bali. Namun, ia tak bertahan lama. Gejolak di internal Golkar menyebabkan dirinya terpental dari kursi Sekretaris. Ia kemudian menjauh dari Golkar, hingga Sugawa Korry mengajaknya kembali bergabung di Kepengurusannya.
Sugawa Korry mengatakan, susunan kepengurusan mencerminkan semangat konsolidasi dan rekonsiliasai, sebagaimana yang diharapkan para kader Golkar, tokoh-tokoh intelektual maupun sesepuh Golkar. “Ini sesuai harapan Kader, pengamat, intelektual agar kepengurusan ini mencerminkan unsur konsolidasi kemudian unsur rekonsiliasi. Jadi itulah prinsip-prinsip dasar yang kita lakukan di dalam menyusun kepengurusan ini,” katanya. tim/ama/jmg