PARIWISATA
Web Saja Ga Punya! Destinasi Digital Bali Memprihatinkan
Sayangnya, menurut Sukma, sikap over confident dari sebagian stake holder yang menganggap pariwisata bali sudah sangat masyur sehingga tak memerlukan rekayasa promosi yang hebat, membuat banyak hal yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata di Bali, terkhusus yang digital, menjadi terbengkalai. Untuk mengatasi hal itu, Sukma merekomendasikan agar kepariwisataan Bali dikelola oleh kaum muda yang profesional. “Saatnya kepariwisataan Bali dikelola oleh tenaga-tenaga muda yang memahami semangat jamannya dan memiliki wawasan yang baik mengenai kecenderungan teknologi informasi di masa depan,” cetusnya.
Baca juga : “Pungutan” Kontribusi Wisatawan Bisa Jadi Bumerang Bagi Bali
Sementara itu Putu Sutawijaya memberi penegasan berdasarkan pengalamannya di lapangan bahwa komunikasi dan promosi melalui platform digital sudah tak mungkin dihindari lagi di masa depan. Menurutnya, yang mengabaikan hal ini akan tertinggal oleh arus digitalisasi yang sangat deras di segala lini. “Kita harus masuk lebih dalam lagi dan memahami spirit dari era digitalisasi sehingga kita tetap bisa berada di depan apa pun perubahan yang akan terjadi nantinya. tim/ama
You must be logged in to post a comment Login