NEWS
Wow! Hasil Final Survei Quisioner, Langkah Gubernur Bali Tangani Covid-19 Direspon Sangat Positif
Denpasar, JARRAKPOS.com – Jajak pendapat dan hasil survei 1.672 user berdasarkan Id Pengguna/Created By (User Id) telah berpartisipasi dalam mengisi Quisioner Respon Masyarakat Bali Terkait Penanganan dan Pencegahan Covid-19 di Provinsi Bali. Sejak disebar melalui Media Sosial (Medsos) oleh JARRAKPOS.com dari tanggal 7 April 2020, pukul 17.35 WITA sampai dengan 10 April 2020, pukul 24.00 WITA beragam tanggapan disampaikan masyarakat. Berisikan 11 pertanyaan dengan jawaban pilihan, dan satu pertanyaan dengan dijawab secara lisan. Hasilnya sangat luar biasa, karena secara menyeluruh masyarakat merespon sangat positif langkah dan upaya yang dilakukan Gubernur Bali bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 se-Bali dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 selama ini di Bali.
Dari data survei Quisioner 11 pertanyaan pilihan, rekap hasil survei respon (%) Quisioner terkait Penanganan dan Pencegahan Covid-19 oleh Gubernur Bali, Wayan koster berdasarkan pertanyaan pertama (1), Apakah bisa menerima/mendukung himbauan Gubernur Bali Bersama Parisada dan Majelis Desa Adat Bali menangani pembatasan upacara Melasti Tawur Kesanga dan Pengerupukan Rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1942 tanggal 25 Maret 2020 yang lalu. Masyarakat yang memilih Menerima tembus (96,95%), dan Tidak/Kurang Menerima (3,05%). Sementara itu, pertanyaan kedua (2), Pengarakan Ogoh-ogoh tidak dilaksanakan pada saat Upacara Pengerupukan tanggal 24 Maret 2020 yang lalu. Akumulasi data yang Menerima (95,92%), sedangkan yang Tidak/Kurang Menerima hanya (4,08%).
Di sisi lain, untuk pertanyaan ketiga (3), Himbauan agar masyarakat tetap di rumah pada tanggal 26 Maret 2020, sehari setelah Hari Suci Nyepi. Responden yang menjawab Menerima sebesar (97,06%), dan Tidak/Kurang Menerima (2,94%). Untuk pertanyaan keempat (4), Himbauan agar bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah yang Menerima (94,96%), dan yang Tidak/Kurang Menerima (5,04%). Di sisi lain, untuk pertanyaan kelima (5), Himbauan agar tidak berkunjung ketempat hiburan yang Menerima bahkan hampir tembus 100 persen (98,68%), karena yang Tidak/Kurang Menerima hanya (1,32%). Pertanyaan keenam (6), Himbauan agar hiburan malam dihentikan? Hasilnya juga hampir sama, karena yang Menerima (99,22%), dan Tidak/Kurang Menerima hanya (0,78%).
Di pertanyaan ketujuh (7), Himbauan agar tidak mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak orang termasuk tajen, bahkan yang Menerima (99,28%), dan sisanya Tidak/Kurang Menerima hanya (0,72%). Pertanyaan kedelapan (8), Himbauan agar objek wisata ditutup yang Menerima (95,50%), dan Tidak/Kurang Menerima (4,50%). Untuk pertanyaan kesembilan (9), Kebijakan membentuk Satgas Gotong Royong di Desa Adat dalam penanganan Covid-19. Responden yang Menerima (98,38%), dan Tidak/Kurang Menerima (1,62%). Pada pertanyaan kesepuluh (10), Apakah Bapak/lbu sudah puas dengan kebijakan Gubernur Bali? Jawaban tertinggi disampaikan masyarakat pada pilihan Puas (91,24%), Tidak/Kurang Menerima sekitar (8,76%). Pada pertanyaan kesebelas (11), mendapatkan angka (persentase pilihan) sebesar (90,03%), yakni masyarakat memilih Mengikuti himbauan dan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Gubernur Bali.
Tanggapan tersebut mencerminkan masyarakat sangat mempercayakan upaya penanganan dan pencegahan Covid-19 di Provinsi Bali kepada pemerintah (Gubernur Bali) yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. Namun 0,48% menyatakan tidak mengikuti dan 9,49% menyatakan tidak tahu. Sedangkan pada pertanyaan keduabelas (12). Adakah Saran yang disampaikan. Masing-masing masyarakat pertama dan terakhir mengisi quisionir sesuai data waktu pengisian (tanggal 7 April 2020, pukul 17.35 WITA sampai dengan 10 April 2020, pukul 24.00 WITA). Saran yang disampaikan, salah satunya menulis, “Saya berharap ada pergerakan konkret,kebijakan boleh dijalankan dgn estimasi dapak kerugian dimasyarakat…kebijakan dalam bidang masyarakat (pangan,sandang dan papan) tepat sasaran..kebijakan transportasi mungkin perlu di pertegas untuk ASDP petakan zonanya,jatim waspada,jateng,DKI ini mungkin dilarang,tapi sampai berapa lama (perlu dipertegas),harus ada tindakan konkretnya…sektor pariwisata sekarang sangat terasa dampaknya…pasar…mungkin satgas gotong royong jobdisnya seperti apa,apakah kuat untuk menahan ODP atau PDP didaerahnya masing2..semoga bali senantyasa dalam keberkahan Hyang Widhi”. eja/ama