Connect with us

    NEWS

    Yusril Ihza Mahendra Kritik Pernyataan Jusuf Kalla Soal Demokrasi Mati

    Published

    on

    Jakarta, JARRKPOS.com – Pernyataan mangan Wapres Jusuf Kalla alias JK yang menyatakan, “Jika demokrasi tidak jalan, pemerintah akan jatuh”, ternyata menjadi boomerang bos Boswa Group tersebut.

    Pasalnya pernyataan itu langsung menuai kritik dari public. Salah satunya adalah pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra. Ketua tim pengacar Jokowi-Ma’ruf saat Piplres 2019 langsung angkat suara terkait pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang menyebut demokrasi Indonesia terancam.

    Dikutip media ini dari BENTENGSUMBAR.COM yang melansir dari JPNN, bagian pernyataan JK yang dikritisi Yusril ialah, “Jika demokrasi tidak jalan, pemerintah akan jatuh.” Penggalan kata yang disampaikan JK itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam acara PKS secara virtual pada Jumat (12/2/2021) kemarin.

    Yusril malah balik bertanya kepada JK, konsep demokrasi bagaimana yang harusnya diterapkan negara di Indonesia ini. Dalam pandangan Yusril, justru demokrasi yang kebablasan akan membawa Indonesia runtuh.

    Advertisement

    “Persoalan mendasarnya adalah, demokrasi yang bagaimana yang mau dijalankan. Dari dulu kita berdebat tidak habis-habisnya tentang konsep demokrasi kita. Bongkar pasang konsep enggak selesai-selesai,” kata Yusril dalam keterangan persnya, Sabtu (13/2/2021).

    Ketua Umum PBB itu juga menyatakan, sistem dan perincian pelaksanaan pemilu lima tahun sekali sifatnya bongkar pasang. Begitu juga sistem kepartaian.

    “Pemerintahan daerah juga sama, bongkar pasang enggak selesai-selesai. Pengelolaan kekayaan negara antara pusat dan daerah juga sama, bongkar pasang terus,” kata Yusril.

    Oleh karena itu, Yusril menilai konsep demokrasi akhirnya menjadi permainan kekuasaan. Tujuannya cuma satu, yaitu melanggengkan kekuasaannya sendiri.

    Advertisement

    “Siapa kuat, dia menang dan berkuasa. Siapa lemah akan kalah dan tersingkir. Demokrasi kita sekarang bergantung pada kekuatan baru, kekuatan uang dan modal,” tandas Yusril.

    Yusril menanyakan kepada JK, apakah demokrasi seperti itu yang mau dijalankan.

    Yusril menganggap demokrasi berdasarkan kekuatan uang justru kini mengancam. Apabila tidak dijalankan pemerintah, maka bisa saja akan terjatuh. Tetapi jika demokrasi semacam itu dijalankan, maka negara yang akan runtuh. frs/jmg/*

    Advertisement
    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply

    Advertisement

    Tentang Kami

    JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

    Kantor

    Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
    Tlp. (0361) 448 1522
    email : [email protected]

    Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
    [email protected]