POLITIK
Made Urip Galakan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Sasar Generasi Milenial dari 24 Banjar se-Desa Pakraman Kota Tabanan
Tabanan, JARRAKPOS.com – Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan kembali digalakan oleh Anggota Badan Anggaran (Bangar) MPR RI, Drs. I Made Urip, M.Si yang kali ini menyasar 24 STT (Sekehe Teruna dan Teruni) yang tergabung dalam Paiketan ST se-Desa Pakraman Kota Tabanan di Wantilan Desa Pakraman Kota Tabanan, Selasa (12/2/2019). Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang digelar saat Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) itu, juga dihadiri Wakil Bupati Tabanan DR. I Komang Gede Sanjaya, SE.MM, beserta Caleg DPD RI dapil Bali Ida Bagus Purba Negara, Caleg DPRD Bali dapil Tabanan I Made Supartha, SH dan Sagung Mirah, Caleg yang juga Anggota DPRD Tabanan Putu Desta Kumara dan Caleg DPRD Tabanan Ni Made Rahayuni.
Seperti biasanya, Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang digencarkan oleh Made Urip di seluruh daerah tersebut, sangat dinantikan oleh para generasi milenial. Saat sosialisasi itu, nampaknya para generasi muda sangat antusias, karena selama ini banyak yang belum begitu paham mengenai arti pentingnya 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti diungkapkan, Ketua Paiketan ST se-Desa Pakraman Kota Tabanan, I Gusti Putu Udiana Ariawan mengakui Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang menghadirkan Made urip itu sangat menginspirasi dan bermamfaat bagi generasi muda. “Sosialiasi 4 Pilar dari Pak Urip sangat membantu memperkokoh generasi muda kita. Ini bukti dari kiprah Pak Made Urip yang sangat berperan dan selalu mensupport generasi muda. Salah satunya Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini,” katanya.
Baca juga :
Hal yang sama disampaikan, Bendesa Pakraman Tabanan, I Gusti Gede Ngurah Siwa Genta, juga mengucapkan terimakasih kepada Made Urip yang terus memberikan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. “Pak Urip juga rajin memberikan bantuan bagi generasi muda, selain Sosialisasi 4 Pilar seperti ini. Pak Urip juga bisa memberi wadah inspirasi bagi generasi muda,” ujarnya seraya ditambahkan Komang Gede Sanjaya selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Tabanan, mengapresiasi perhatian Made Urip yang telah memberikan pemahaman kepada STT sebagai generasi milenial terkait wawasan kebangsaan. “Anak-anak muda kan sebagai regenerasi bangsa harus memahami makna kebangsaan ini. Kedepan pemahaman seperti ini, agar terus berlanjut untuk membekali diri generasi muda,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, Made Urip berharap Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang digagas oleh mantan Ketua MPR RI Taufik Kiemas ini tidak saja dihapalkan, tapi juga harus diamalkan. Selain itu implementasi 4 Pilar Kebangsaan itu, juga harus ditambah pemahaman kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjadi kunci semuanya agar bisa terus hidup bersama dengan baik dan benar. “Karena 4 Pilar Kebangsaan itu tidak akan ada artinya, tanpa diamalkan. Jadi Harapan kita, agar generasi muda tidak ada yang tersandung kehidupan yang negatif, seperti kecanduan narkoba atau alkohol. Amalkan sekali lagi dan pahami itu semua untuk langsung diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita,” pintanya.
Baca juga :
Saat itu, Made Urip juga menegaskan agar para generasi muda yang tergabung di STT di setiap banjar perlu diberikan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. Untuk itu, selaku Anggota DPR RI juga mengemban tugas sebagai Anggota MPR RI akan terus melaksanakan sosialisasi untuk memperkuat pemahaman 4 Pilar Kebangsaan ke seluruh tanah air sampai keluar negeri. Mengingat sangat banyak WNI (Warga Negara Indonesia) yang berada diluar negeri, seperti di Malaysia, termasuk di China, Eropa dan Australia yang jumlahnya jutaan bekerja di perusahaan swasta maupun pemerintah. “Jadi perlu diberikan pemahaman, tidak saja di Indonesia. Saya sampai ke Belgia memberi sosialisasi kepada para pelajar disana, karena ditugaskan memberikan pemahaman Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan disana,” tegas Ketua DPP PDI Perjuangan itu.
Selain itu ditegaskan, segmen kepemudaan di Bali yakni STT termasuk Karang Taruna baik yang masih pelajar maupun mahasiswa sangat wajib memahami 4 Pilar Kebangsaan ini, yakni Pancasila sebagai ideologi dan penuntun arah bangsa dan negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tuggal Ika sebagai semboyan negara. “Semua pilar ini harus diamalkan dan implementasikan seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi generasi muda yang akan memegang tongkat estafet kepemimpinan. Karena pemimpin sekarang khan tidak bisa terus menerus, sehingga perlu pengkaderan. Karena itu, generasi muda sebagai penerus bangsa mesti terus mengisi diri dengan intelektualitas terutama 4 pilar tersebut,” tandas Anggota DPR RI empat periode ini.
Baca juga :
Terkait Pancasila dikatakan sebagai dasar dan ideologi negara yang sudah ditetapkan 1 Juni sebagai Hari Libur Nasional dan Hari Lahirnya Pancasila oleh Presiden Joko Widodo. Karena itu, nilai-nilai Pancasila harus terus dilestarikan dan implementasi oleh seluruh lapisan masyarakat. “Nah, sekarang nilai-nilai itu lama kelamaan makin tergerus oleh arus globalisasi dan kepentingan yang bersifat pragmatis, sehingga mengalahkan nilai luhur Pancasila. Karena itulah harus digali kembali, seperti nilai budi pekerti bagi generasi muda. jadinya walaupun di desa para generasi muda harus mengisi diri dengan jalan menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila itu,” harap Politisi asal Desa Tua, Marga Ini.
Sedangkan mengenai UUD 1945 dikatakan sudah mengalami amandemen sebanyak 4 kali, sehingga terjadi berbagai perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara. Misalnya pemilihan presiden dan wakil presiden, termasuk gubernur dan bupati di daerah juga dipilih langsung. “Kalau dulu khan, dipilih oleh DPR secara top down kita tidak tahu. Tapi sekarang tidak bisa seperti itu, karena pemilihan langsung masyarakat harus tahu yang diplihnya. Jadi dulu seperti memilih kucing dalam karung, tapi bisa kucing garong yang terpilih,” jelasnya seraya mengatakan sekarang juga sudah ada lembaga negara, seperti KPK untuk memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara karena dituntut oleh proses demokrasi agar bisa berlangsung jujur dan adil serta berkualitas. “Sekarang tuntutan itu sudah kita penuhi dan sekarang bagaimana menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara dari Sabang sampai Merauke,” imbuhnya wakil rakyat yang dijuluki Bapak Sejuta Traktor itu.
Baca juga : Made Urip Tak Goyah Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan, Ratusan Generasi Milenial dari 12 Banjar Kompak Hadir
Ditambahkan, untuk menjaga NKRI harus dilakukan pembangunan secara merata di seluruh Indonesia, sehingga tidak dari GAP dari Sabang sampai Merauke dengan membangun infrastruktur seperti jalan tol dan tol laut, agar bisa terhubung antara pulau dengan pulau lainnya. “Seperti di Papua dulu beli bensin harganya Rp80 ribu sampai Rp100 ribu perliter. Tapi sekarang di era Jokowi harganya sudah sama di seluruh Indonesia, sehingga tidak ada tuntutan Papua Merdeka lagi. Jadinya keutuhan bangsa dan negara bisa terus terjaga, karena Pak Jokowi membangun negara dari pinggiran desa, karena jika desa itu kuat dan aman, negara juga akan kuat dan aman,” tandasnya.
Kembali ditegaskan, tidak ada negara yang sekaya Indonesia, karena terdiri dari 17 ribu pulau dan suku bangsa. Tapi meskipun berbeda suku, agama dan ras tetap jadi satu kesatuan. Hal itu harus terus dipertahankan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Jadi generasi muda agar menjaga persatuan dan kesatuan itu sangat penting. Karena itu pentingnya pertemuan ini sebagai tugas konstitusi yang harus diberikan kepada generasi muda di seluruh tanah air. Adik-adik pasti sudah pernah diberikan di sekolah. Tinggal sekarang pemahamannya dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama nilai-nilai Pancasila yang digali oleh Bapak Proklamator, Bung Karno,” tandasnya sembari bersama Wabup Sanjaya dan Ida Bagus Purba Negara menyerahkan sejumlah dana tali kasih yang diterima masing-masing perwakilan STT. tim/ama
You must be logged in to post a comment Login