PARIWISATA
IMF-World Bank Geliatkan Akomodasi Sektor Pariwisata Bali
Ket foto : Praktisi Pariwisata, I Nyoman Murjana di Gumuh Sari Rekreasi, Desa Darmasaba, Badung, Senin (15/9/2018).
Badung, JARRAKPOS.com – International Monetary Fund dan World Bank (IMF-WB) yang akan digelar sekitar Oktober 2018 mendatang dipastikan akan menggeliatkan sektor pariwisata Bali semakin luas. Pusat akomodasi pariwisata di Bali Selatan pada saat pelaksanaan IMF-WB akan mendorong wisatawan untuk memamfaatkan fasilitas pariwisata di kawasan Bali lainnya. “Sebenarnya IMF-World Bank merupakan agenda yang sangat luar biasa bagi kepariwisataan Bali. Diikuti sekitar 1.500 delegasi belum termasuk rombongan penyerta dan keluarga mereka, tentunya perhelatan internasional ini akan memberikan multiplier effect bagi geliat pariwisata di luar Bali Selatan,” papar Praktisi Pariwisata, I Nyoman Murjana di Gumuh Sari Rekreasi, Desa Darmasaba, Badung, Senin (15/9/2018).
Tokoh Masyarakat Darmasaba ini menambahkan, IMF-WB sebagai kesempatan baik bagi pemerintah bekerjasama dengan stake holder dan komponen pariwisata untuk menggiatkan promosi potensi pariwisata yang dimiliki. Pemerintah harus berani mendorong penuh sektor pariwisata sebagai ujung tombak pemerintah dalam menciptakan penghasilan asli daerah. Wisatawan yang akan hadir harus mampu diberikan informasi kepariwisataan Bali dengan lengkap, sehingga upaya promosi yang dilakukan daerah harus benar-benar didukung sinergi yang kuat oleh pelaku dan berbagai organisasi kepariwisataan yang ada. “Mudah-mudahan dengan adanya IMF-World Bank pemerintah bisa menjembatani berbagai unsur di sektor pariwisata dalam melakukan promosi wisata. Agar peningkatan kunjungan wisatawan dalam perhelatan acara tersebut benar-benar dinikmati masyarakat lebih luas termasuk akomodasi dan atraksi pariwisata yang tersebar di seluruh Bali,” tandasnya.
Baca juga :
Owner Gumuh Sari Rekreasi ini menambahkan, peningkatan kunjungan wisatawan setiap tahunnya terus mendorong terbangunnya akomodasi pariwisata baru, hingga mulai menciptakan akomodasi yang benar-benar tampil untuk memberikan pilihan dan warna baru. Membaiknya kualitas infrastruktur dari Badung Selatan menuju Badung Utara dan beberapa Kabupaten penyanding lainnya termasuk menuju Kota Denpasar yang didukung Tol Bali Mandara sudah cukup memotong jarak tempuh, sehingga memberikan waktu yang relatif lebih singkat bagi wisatawan untuk mengunjungi destinasi lain yang ingin dituju. Disinilah peran pemerintah dan asosiasi pariwisata untuk meningkatkan promosi untuk menjual paket wisata yang ada. Meningkatnya kunjungan wisatawan di Badung Selatan saat IMF-WB nanti juga akan mendorong wisatawan untuk menikmati wisata di luar Kuta dan Nusa Dua.
Terbangunnya akomodasi pariwisata baru seperti halnya pusat rekreasi di Kawasan Badung Utara juga sudah menjadi bagian dari strategi menciptakan quality tourism (pariwisata berkualitas, red). Sudah saatnyalah pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/ kota se-Bali mampu memberikan perhatian yang lebih baik dan merata bagi pengembangan pariwisata. Semua pihak harus mulai menyadari centralisasi pariwisata yang terjadi sudah memberikan titik jenuh sehingga pengembangan pariwisata di kawasan lain sesuai potensi yang dimiliki menjadi bagian dari menjaga kearifan lokal pengembangan pariwisata berbasis budaya yang berkelanjutan. “Pemerintah harus membuka lebih banyak ruang promosi bagi dunia usaha pariwisata di Bali, kalau mau betul-betul mempromosikan potensi yang dimiliki daerah. Di Abiansemal kita punya water park, di Bongkasa ada swing dan paket wisata alam. Optimis tamu pasti ingin menikmati alam pedesaan,” tandas Wakil Sekretaris DPC Partai Demokrat Badung. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login