PARIWISATA
Bakung Sari Kite Festival Jadi Daya Tarik Wisata Pantai Kuta
Ket foto : Plt. Bendesa Adat Kuta, I Ketut Suyasa bersama Lurah Kuta I Wayan Daryana serta I Nyoman Graha Wicaksana selaku Inisiator dan Pembina Bakung Sari Kite Festival beserta undangan lainnya, disela membuka Bakung Sari Kite Festival yang ditandai dengan menaikan Layangan Teman GW Bakung Sari di Pantai Kuta, Minggu (16/9/2018).
Kuta, JARRAKPOS.com – Bakung Sari Kite Festival yang digelar perdana oleh Rare Angon Bakung Sari menjadi daya tarik wisata, karena menyedot perhatian ribuan turis asing dan pengunjung di Pantai Kuta, Badung, Minggu (16/9/2018) kemarin. Lomba layangan yang melibatkan sekitar 400 peserta ini dibuka Plt. Bendesa Adat Kuta, I Ketut Suyasa bersama Lurah Kuta I Wayan Daryana serta I Nyoman Graha Wicaksana selaku Inisiator dan Pembina Bakung Sari Kite Festival beserta undangan lainnya yang ditandai dengan menaikan Layangan Teman GW (Graha Wicaksana) Bakung Sari.
Sebagai Pembina Teman GW, I Nyoman Graha Wicaksana sangat mensupport kegiatan Bakung Sari Kite Festival yang digelar oleh team layangan kebanggaan masyarakat Kuta. Ia berharap agar lomba ini berjalan sesuai tema “fear play dan no drama”, sehingga kedepan bisa terus berlanjut setiap tahunnya. “Bakung Sari Kite Festival temanya fear play dan no darma. Jadi penilaiannya harus objektif, karena akan disertai bukti-bukti baik berupa foto dan video. Sehingga peserta nanti tidak yang yang menyalahkan panitia,” ungkap Owner Hotel Bakung Sari ini.
Baca juga :
https://jarrakpos.com/2018/09/14/taman-nusa-jadi-primadona-wisatawan-asal-cina/
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengapresiasi kegiatan Sekehe Rare Angon Bakung Sari sebagai wujud kegiatan positif melestarikan kegiatan layang-layang di Kuta dan Bali umumnya. Selain sebagai penyalur hobi, kegiatan ini juga terbukti bisa menjadi daya tarik wisata, terutama di Pantai Kuta. “Tentu kita berharap Bakung Sari Kite Festival ini bisa menjadi daya tarik wisata di Pantai Kuta. Meskipun tahun ini keterlibatan peserta dari negara asing belum ada, namun sudah ada respon dari negara lain, sehingga tahun depan akan bisa melibatkan peserta asing,” bebernya.
Sementara itu Ketua Panitia, I Putu Bayu Suardika mengaku sengaja menggelar event ini agar bisa memberi contoh lomba layangan yang benar, karena banyak lomba serupa yang belum sempurna. “Kita ingin bener-benar lomba fear, sehingga layangan yang naik bagus itu yang menjadi juara,” katanya seraya menjelaskan lomba layangan ini bukan untuk bergaya-gayaan, sehingga mengambil motto fear play dan no drama yang didukung penuh Teman GW. “Pak Graha sangat royal dan sangat mensupport kegiatan generasi muda di Kuta,” tambahnya.
Baca juga :
https://jarrakpos.com/2018/09/11/legenda-bhuto-ijo-bangkit-perdana-di-festival-petitenget/
Pada kesempatan itu, selaku Plt. Bendesa Adat Kuta, I Ketut Suyasa menyambut positif kegiatan festival layang-layang ini. Diharapkan lomba seperti ini bisa terus berlanjut dan dipertahankan bisa digelar setiap tahunnya. Selain itu, Lurah Kuta I Wayan Daryana, AP. MAP juga mengapresiasi partisipasi generasi muda yang dipasilitasi Teman GW. “Sangat penting mewujudkan kebersamaan generasi muda di Kuta, khususnya yang memiliki hobi melayangan. Apalagi kepariwisataan Kuta harus membangun sinergi, sehingga makin diminati pengunjung,” imbuhnya. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login