EKONOMI
BI Temukan 1.497 Lembar Uang Palsu, Penukaran Uang Pecahan Kecil Meningkat Rp4,8 Miliar
[socialpoll id=”2554110″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali mencatat terjadi peningkatan Rp 4,8 miliar penukaran uang pecahan kecil selama Ramadhan 2019 dibandingkan bulan yang sama di tahun lalu. Penukaran yang mecapai Rp 14,3 miliar lebih tinggi dari rata-rata bulanan dari Januari hingga Mei 2019 yang rata-ratanya Rp 11,11 miliar. Bahkan angka ini meningkat cukup tinggi dibandingkan bulan Mei 2018 yang hanya mencapai Rp 9,5 miliar. “Selama bulan Tamadhan dan Idul Fitri kami melihat bahwa terjadi peningakatan animo masyarakat untuk melakukan penukaran ke Bank Indonesia. Jadi ini memeng kegiatan rutin tahunan sehingga disiapkan melalu kas keliling maupun penukaran di tempat umum bekerjasama beberapa bank dengan melibatkan 52 bank. Semua berjalan dengan baik dalam evaluasi dan diteruskan tahun berikutnya,” jelas Kepala KPw BI Bali, Causa Iman Karana saat acara Halal Bihalal dengan Media di Denpasar, Kamis (13/6/2019).
Pria yang akrab disapa Pak Cik ini juga menjelaskan peningkatan penukaran pecahan uang kecil ini menandakan semakin tingginya animo masyarakat terhadap budaya membagikan uang baru kepada anggota keluarga sekaligus mengindikasikan terjadinya peningkatan pendapatan di masyarakat. Ia juga menjelaskan tren inflasi Bali saat Ramadhan dan Idul Futri dengan melihat pola historis selama lima tahun terkahir terjadi kecenderungan peningkatan harga. Namun sejak terbentuknya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Bali pada tahun 2015 inflasi relatif terkendali. Dimana pada tahun 2015 inflasi tercatat sebesar 0,92 persen (mtm) dan di tahun 2018 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,34 persen (mtm). Inflasi Bali pada Mei 2019 pada bulan Ramadhan dan Menjelang ldul Fitri tetap terkendali dan berada dibawah inflasi nasional.
Baca juga : Tak Bisa Menghapus Kesan “Pasar Malam” PKB
Secara bulanan, inflasi Bali tercatat sebesar 0,23% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan Inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0.28% (mm) dan Iebih rendah dibandingkan dengan Inflasi nasional yang sebesar 0.68% (mm). Secara tahunan, inflasi Bali pada Mei 2019 tercatat sebesar 2,45% (yoy), atau lebih rendah dibandingkan Inflasi nasional yang sebesar 3,32% (yoy). Sesuai dengan musimannya perkembangan transaksi tunai pada periode perayaan Idul Fitri di Provinsi Bali juga dijelaskan menunjukkan terjadinya net outflow atau aliran uang yang keluar dari Bank Indonesia melalui perbankan lebih besar dibandingkan uang yang masuk. Net outflow pada periode perayaan Idul Fitri 2019 tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan dua periode sebelumnya.
Sehingga berdampak pada tingginya net outflow di bulan Mei 2019 sebesar Rp 2,87 triliun sehingga angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan net outflow momen perayaan Idul Fitri tahun 2018. Dalam kesempatan tersebut Pak Cik juga mengungkapkan temuan uang palsu dari bulan Januari hingga Mei 2019 sebanyak 1.497 lembar yang sebagian besar menyerupai pecahan 100 ribu. Dikatakannya temuan Bank Indonesia tertinggi di bulan januari yang mencapai 421 lembar dan terus menurun hingga bulan Mei sebanyak 210 lembar. Angka ini cenderung sama dari tahun sebelumnya dimana pada Januari ditemukan uang palsu sebanyak 482 lembar dan di bulan Mei 257 lembar, dengan total temuan satu tahun sebanyak 3.808 lembar.
“Yang lebih banyak ditemui yang menyerupai uang 100 ribu. Menyerupai, bukan nominal ya. Berbicara uang palsu tidak ada nominalnya hanya menyerupai uang. Uang palsu ini yang ditemukan di Bank Indonesia, ditemukan oleh loket perbankan maupun laporan dari masyarakat ke BI,” jelasnya. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login