PARIWISATA
Jaga Kualitas Pariwisata Berkelanjutan, Pungutan $10 Mesti Dikaji Matang
Kuta, JARRAKPOS.com – Pelaku pariwisata berharap dibawah kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Cok Ace pariwisata Bali di tahun 2019 semakin baik. Pemahaman pemimpin akan anatomi tubuh pariwisata Bali diharapkan mampu menjaga kualitas pariwisata secara berkelanjutan. “Harapan tahun baru 2019 pariwisata Bali bisa mensejahterakan masyarakat bukan hanya mensejahtetakan pemodal atau pemililik usaha,” harap Praktisi Pariwisata Kuta, Nyoman Graha Wicaksana di Kuta, Badung, Jumat (4/1/2019).
Ik-4/1/2019
Pemerintah saat ini juga diharapkan mampu menata pariwisata Bali serta mencari berbagai solusi mengatasi permasalahan yang selama ini dihadapi. Masalah kemacetan menjadi satu PR (Pekerjaaan Rumah) besar yang harus segera dituntaskan utamanya di objek vital, seperti di kawasan pariwisata Badung Selatan. Bergantung hampir 80 persen di sektor pariwisata, masyarakat Bali sangat membutuhkan sosok pemimpin yang mampu menyajikan kebijakan dan solusi sehingga gula pariwisata bisa dinikmati oleh seluruh komponen masyarakat.
Baca juga :
https://jarrakpos.com/2019/01/03/sasar-akomodasi-pariwisata-bali-ihgma-batasi-plastik-sekali-pakai/
Pelaksanaan IMF (International Monetary Fund) – World Bank Annual Meetings 2018 di Bali beberapa waktu lalu dinilai sukses sebagai media promosi, karena telah dibarengi dari sisi infrastruktur yang membawa citra baik kepariwisataan Bali. Kedepan pemerintah bersama stake hokder dan pelaku pariwisata harus benar-benar mampu melakukan penataan utamanya untuk objek wisata. Permasalahan yang selama ini menghantui kondusfitas pariwisata Bali harus ditangani dengan serius. Sehingga target pemerintah untuk membangun Quality tourism secepatnya bisa diwujudkan.
Ik-20/12/2018
Dengan penganggaran yang lebih baik dibawah komando Wayan Koster dan Cok Ace harapannya pertumbuhan kualitas pariwisata semakin baik seiring terjadinya peningkatan kualitas pariwisata yang berkunjung. Tahun 2019 sebagai tahun politik di tanah air juga dipastikan tidak akan berdampak buruk bagi pariwisata Bali. Sepanjang mampu menyajikan perayaan pesta demokrasi yang berkualitas, sekaligus menjadi sajian menarik bagi wisatawan bahwa Indonesia dan Bali Khususnya mampu memberikan cerminan pelaksanaan demorasi yang baik.
Baca juga :
“Pileg dan Pilpres akan seiring sejalan. Pesta demokrasi ini sekaligus menunjukkan kepada dunia internasional bahwa pesta demokrasinya di Bali bisa berjalan sangat baik. Menjadi hal yang nenarik ketika ini berjalan dengan baik,” harap Politisi PDI Perjuangan yang maju sebagai Caleg DPRD Badung Dapil Kuta ini. Adanya wacana pemerintah untuk melakukan semacam pungutan atau sumbangan terhadap wisatawan juga dinilai sangat baik. Hal yang didengungkan sejak lama ini bahkan nilainya dari $1 dolar hingga kini direncanakan $10.
22/12/2018
Lama tidak terlealisasinya, harapan itu juga harus menjadi catatan di tahun 2019 agar kebijakan tersebut bisa dipertimbangkan dengan matang. Menjadi catatan juga, selama ini pariwisata Bali identik dengan pariwisata yang murah sehingga segala kebijakan bisa diformat dan dikaji. Mengingatkan pula bahwa pemerintah telah berupaya menghilangkan visa on arrivel bagi kunjungan banyak negara.
Baca juga :
“Sekarang kita menambahkan pungutan baru, ini kontra produktif. Kemarin menyuarakan supaya gratis sekarang kita menerapkan pungutan kepada wisatawan. Ini harus dikaji agar tidak jadi bumerang dan wisatan malah memilih destinasi lain diluar indonesia,” harap Owner Hotel Bakung Sari itu. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login