Connect with us

POLITIK

Made Urip Kawal Petani dan Krama Subak Abian di Jembrana, Perjuangkan Akses Bantuan Tingkatkan Produksi Kakau

Published

on


Melaya, JARRAKPOS.com – Mengawali tahun 2019, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs.I Made Urip, M.Si turun ke bawah menyerap aspirasi saat Temu Tani dan Kelompok Ternak serta Subak Abian se-Kecamatan Melaya dan Mendoyo yang dihadiri 38 kelian subak serta ratusan anggota kelompok tani ternak dan program KK Lestari Jembrana yang dipusatkan di Kantor Koperasi Kerta Semaya Samaniya, Melaya, Jembrana, Rabu (2/1/2019). Pada kesempatan itu, juga hadir calon Anggota DPD RI Dapil Bali I Nengah Wiratha, SE bersama Anggota Komisi III DPRD Bali Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa, SE, MM dan Anggota Komisi B DPRD Jembrana Ketut Suastika, S.Sos, SH. Made Urip yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan itu, ternyata sangat dinantikan oleh kaum marhaen sebagai pahlawan pangan di Jembrana, karena siap mengawal akses bantuan untuk meningkatkan produksi pertanian, khususnya kakau.

Hal itu disampaikan langsung, I Ketut Wiadnyana selaku Ketua Koperasi Kerta Semaya Samaniya yang menyampaikan, potensi kakau di Jembrana sudah disertifikasi, karena banyak permintaaan dari berbagai negara seperti Jepang dan Perancis. Dikatakan, sekitar 50 ribu ton baru bisa digarap, padahal pasar sangat terbuka luas sampai 350 ribu ton. Sayangnya dari 10 ribu petani yang tergabung ke koperasi baru hanya 609 petani. “Jadi sangat kecil petani yang sudah bergabung, padahal Jembrana akan dijadikan Jendela Kakau Indonesia. Apalagi kita satu-satunya pemegang sertifikasi selama 7 tahun, bersama seluruh petani termasuk sertifikat organik yang diekspor ke Jepang. Kita harap semua produk koperasi bisa terserap dan memenuhi seluruh permintaan buyer,” katanya.

Baca juga :   Made Urip Bantu 4.500 Bibit Pisang Raja Bulu di Jembrana, Jadi Wakil Rakyat yang Peduli dengan Nasib Wong Cilik

Karena itu, kedepannya Made Urip diharapkan bisa membuka peluang pasar tersebut untuk memenuhi kebutuhan buyer. “Pak Made Urip yang membidangi perkebunan, kita harap bersama Pak Suastika dan Nengah Wiratha bisa membantu petani, karena kita tidak menjual kuantitas, tapi kualitas. Selain itu, kita perlu dibantu permodalan untuk meringankan beban petani di Jembrana,” jelasnya seraya ditambahkan Penglingsir Kakau Jembrana, I Gusti Putu Widya bersama Ketua Unit Pengolahan Hasil Kakau Jembrana, I Made Sugandi yang juga mengaku dengan kehadiran Made Urip, sebagai petani merasa diuntungkan dan tidak ragu-ragu bersama koperasi memajukan kwalitas kakau di Jembrana. Untuk ke depan meminta Made Urip agar ikut turun, karena bantuan selama ini sangat minim bagi petani. “Di waktu kekeringan agar ada pompa, karena itu kita akan siapkan proposal, agar bisa dibantu Pak Made Urip. Kita ingin petani Bali bisa unggul lewat perhatian Pak Urip. Karena itu, kita dukung Pak Urip, sehingga diharapkan bisa datang juga ke Mendoyo untuk pertemuan seperti ini,” imbuhnya.

Advertisement

Di sisi lain, Made Urip menegaskan telah lama ingin bertatap muka dengan krama subak dan kelompok tani ternak di Melaya. Selama di DPR RI empat periode membidangi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan mitra Bulog terus melakukan kunjungan kerja di seluruh daerah di Indonesia termasuk di Sulawesi yang memproduksi kakau, sehingga berharap para petani dan krama subak tetap eksis memproduksi kakau sebagai produk unggulan di Jembrana. “Kita akan bantu akses pasar termasuk bantuan permodalannya. Apalagi sudah mengantongi sertifikasi sebagai wujud produk kakaunya sudah diakui di tingkat internasional. Sayangnya tidak ada komunikasi yang intensif, sehingga belum sempat membantu produk kakau ini. Karena banyak bantuan dari pusat yang bisa diakses, seperti di perkebunan untuk meningkatkan hasil produksi kakau di Jembrana. Karena itu, saya akan berusaha membantu kepentingan petani dan subak abian di Jembrana,” tegas Anggota Bangar MPR RI itu.

Baca juga :   Made Urip Bertemu Wirasa Ratusan Generasi Milenial, Jadi Garda Terdepan Memenangkan Caleg PDIP dan Jokowi-Ma’ruf

Untuk itu, Made Urip juga meminta support petani, agar bisa terus bermitra memperjuangkan kepentingan petani dan krama subak basah dan abian. “Termasuk Pak Suastika, agar juga disupport maju sebagai Caleg DPRD Jembrana dan Bu Ayu juga di DPRD Bali serta Pak Nengah Wirata sebagai Caleg DPD RI,” papar wakil rakyat “sejuta traktor” ini, sekaligus mengatakan dana APBD tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan petani, sehingga butuh akses bantuan pusat yang perlu lagi diperkuat lewat APBN. “Segmen saya di pertanian, karena sudah cukup lama di Komisi IV DPR RI, seperti yang berkaitan dengan armada kita akan sampaikan, termasuk pasar agar petani di Jembrana diperhatikan oleh Kementerian Pertanian. Jadi apa yang menjadi kepentingan petani di Jembrana akan kita perjuangkan 5 tahun ke depan. Seperti di Tabanan dan kabupaten lain sudah banyak dibantu. Tapi saya berkomitmen ke depan para petani di seluruh kabupaten harus dibantu, termasuk di Jembrana akan kita perjuangkan,” tambah Caleg DPR RI Dapil Bali di nomor urut 1 dari PDI Perjuangan itu.

Ik-19/12/2018

Sementara itu, selaku petugas partai, Ketut Suastika mengakui Made Urip telah hadir untuk bertemu petani ternak dan krama subak di Jembrana. Saat ini sudah tergabung 38 subak yang disertifikasi dari 148 subak di Jembrana. “Kita meminta Pak Urip saat reses datang ke Jembrana, karena saya iri dengan Tabanan mendapat akses bantuan dari pusat, termasuk di Bangli. Padahal Jembrana kondisi APBD-nya juga membutuhkan bantuan dari pusat, seperti 50 traktor, 10 pompa air, 10 UPPO dan 15 Bank Pesona. Ini hanya usulan saya di Melaya saja,” bebernya sekaligus menegaskan Inilah pentingnya bertemu Made Urip, agar kelompok tani dan ternak di Jembrana bisa diakomodir dengan akses bantuan dari Made Urip. “Seperti kemarin dibantu 4.500 bibit pisang raja bulu dan di Jembrana juga butuh itu,” sentilnya.

Baca juga :   Wakil Rakyat “Sejuta Traktor” Bagikan 500 Ekor Kambing Produktif, juga Gelontorkan 10 Ribu Bibit Kelapa dan Kopi Unggul

Advertisement

Selain itu, dikatakan juga telah membantu sekitar 1.300 jukung fiber serta jaring dan pancing rare untuk masyarakat nelayan di Jembrana, termasuk bantuan dari program KBR (Kebun Bibit Rakyat) yang difasilitasi langsung Made Urip. “Banyak yang tidak tahu itu, atas bantuan dari Pak Made Urip. Jadi komunikasi seperti ini yang dibutuhkan, agar bisa diakomodasi oleh Made Urip lewat akses bantuan dari pusat. Kita juga telah dibantu DAK (Dana Alokasi Khusus, red) Perikanan yang sudah masuk 5 kelompok perikanan termasuk usaha tambak udang putih nantinya,” sebutnya. Sedangkan Nengah Wiratha yang juga pengusaha dan salah satu mantan Ketua LPD ini mengungkapkan, ke depan bersama Made Urip akan terus membangun sektor pertanian di Bali. “Bahkan saya akan naikan baliho Pak Urip sebagai Bapaknya Petani Bali, karena hampir 4 periode sudah mengawal petani di Bali. Bantuannya di sektor pertanian sangat banyak, ada traktor, ada bibit sapi dan lain-lain. Bahkan, beliau ke depan pasti akan mengabulkan para petani bisa memproduksi kakau yang berkualitas di Jembrana,” bebernya. tim/ama