POLITIK
Para Tokoh Seniman Rangkul Ismaya, Tak Hanya Ngomong, Tapi Berani Nindihin Gumi Bali
[socialpoll id=”2539079″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Diundang secara mendadak Calon Anggota DPD RI hadiri sebuah diskusi yang dilaksanakan para tokoh seniman Bali di Rumah Seni, Jalan Gunung Merapi, Denpasar, Jumat (22/2/2019). Dalam kesempatan tersebut hadir Pendiri Teater Mini Ida Bagus Anom Ranuara, Ketua Sanggar Nyuh Gading I Gusti Ngurah Oka Putra dan puluhan seniman lainnya termasuk para pemain film Sungsang yang beberapa waktu lalu booming di banyak bioskop. Gusti Ngurah Oka Putra yang juga sebagai penasehat Teater Mini usai mendengarkan pemaparan sembilan program kerja Calon Anggota DPD RI, Ketut Putra Ismya Jaya alias KERIS mengatakan mewakili kalangan seni pihaknya sangat berharap ada wakil rakyat yang benar-benar bisa memperhatikan kegiatan berkesenian di Bali.
Keinginan KERIS untuk mengangkat potensi seni dan kesejahteraan seniman di Bali merupakan sebuah harapan yang selama ini hanya sekedar wacana. Melalui tangan dingin yang dimiliki KERIS besar harapannya, agar mampu memposisikan seniman sebagai tuan di rumahnya sendiri, sehingga tidak ada lagi istilah seniman Bali bekerja dengan EO (event Organizer) luar Bali. Pria yang akrab disapa Ngurah Bima ini juga menyampaikan keinginan Sangar Teater Mini untuk menggarap sebuah film. “Rencana kita di Teater Mini ingin memproduksi sebuah film, cuma terbentur anggaran. Kita ingin pemain kita disini tidak tergantung sama orang Jakarta. Semoga Pak Tut bisa memperjuangkan ini. Seorang pemimpin dalam hal ini memiliki ketegasan antara kata dan perbuatan. Tidak hanya ngomong tetapi karena berani dan benar,” ungkap mantan Wakil Bendesa Adat Sesetan ini.
Baca juga :
Bertekad Nindihin Bali, Wabup Sanjaya Dukung Penuh Ismaya ke DPD RI
KERIS dalam kesempatan tersebut menegaskan sebagai generasi penerus sudah menjadi keharusan dan kepatutan untuk mendengarkan aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat. Terlebih dari kalangan seniman yang merupakan bagian terpenting untuk menjaga tradisi, seni dan budaya Bali. Disadarinya melalui seni dan budaya Bali bisa dikenal sebagai destinasi utama dunia. Berani membuat program kerja ditegaskan KERIS sebagai wujud keseriusannya untuk menjadi wakil rakyat di Senayan. Sembilan program kerjanya akan menjadi evaluasi bagi krama Bali bila nanti dipercaya menjadi salah satu Anggota DPD RI Dapil Bali. “Saya sudah membuat program kerja, sebagai raport yang akan dikerjakan karena tujuan sudah ada. Ketika tidak punya tujuan yang jelas maka perjuangan mustahil bisa dilakukan. Saya sudah punya plan (rencana) dan target untuk apa dan buat apa saya ke DPD RI. Jelas tujuannya untuk nindihin gumi untuk umat yang ada di tanah Bali. Mempertahankan tradisi seni, budaya dan agama yang ada di Bali itu yang utama,” jelasnya. Seraya mengajak masyarakat Bali untuk sama-sama peduli sehingga tidak bengong dan jadi penonton atau hanya bisa berkomentar di FB (Face Book) namun membuktikan diri turut berbakti kepada alam dan manusia Bali.
Ketua Sanggar Teater Mini Ida Bagus Purwasila juga menyampaikan apresiasi kepada KERIS. Sebagai calon wakil rakyat KERIS dioandangbwajar harus tau banyak aspirasi masyarakat yang harus diperjuangkan, salah satunya dari kalangan seniman. Menurutnya kesembilan program kerja yang dituangkan KERIS mampu memayungi semua aspirasi masyarakat. Secara umum ada beberapa hal menurut pria yang akrab disapa Gus Purwa ini sangat menarik. Seperti program sembahyang bersama dan pasraman yang dinilai sebagai program sederhana namun mampu menguatkan karakter dan sendi-sendi kegiatan budaya dan keagamaan. Penguatan pasraman dari sisi lain juga bisa dilakukan untuk menguatkan komitmen masyarakat Baki di sektor usaha dan bisnis. Karena tidak sedikit masyarakat berani menjual warisan dan akhirnya terpinggirkan di tanah kelahirannya sendiri.
Baca juga :
Sowan ke Tabanan, Ismaya dan Made Urip Disambut Ribuan Anggota Komunitas Spiritua
Berbicara sebagai seniman Gus Purwa berharap KERIS mampu memperjuangkan nasib para seniman Bali. Seperti keinginan Teater Mini untuk membuat film diakuinya bisa saja ia usahakan dengan menggalang dukungan dari banyak pihak namun sulit dilakukan karena ia tidak bisa sepenuhnya mengabdikan diri di bidang seni karena harus membagi waktu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan kehadiran KERIS diharapkan mampu menjawab semua keluhan seniman, dan kedepan mampu membuat banyak ruang apresiasi bagi seniman. “Kedepan kalau Pak Tut (KERIS) duduk yang bisa mewakili para seniman, harapan saya mudah-mudahan programnya bisa membuat seniman berkesenian adalah hidup bukan hanya sekedar nyambi. Sekarang banyak seniman yang punya bakat dan talenta hanya nyambi sehingga dia tidak fokus hidupnya mengabdi di kesenian saya salah satu contoh,” beber Gus Purwa. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login