DAERAH
Promosikan Pariwisata, IMF-WB Rangsang Perekonomian Bali

Ket foto : Sekretaris Bali Villa Association, Agus Made Yoga Iswara (kiri) di Macca Vila, Seminyak, Badung, Senin (17/9/2018).
Seminyak, JARRAKPOS.com – Pertemuan Tahunan (Annual Meetings) 2018 International Monetary Fund (IMF) dan Kelompok Bank Dunia yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada bulan Oktober 2018 mendatang akan memberikan dampak positif bagi promosi pariwisata di Pulau Dewata secara menyeluruh.
Baca juga :
Kunjungan wisatawan mancanegara reguler yang biasanya berpusat di Kawasan Nusa Dua dan Kuta pada saat konferensi berlangsung banyak yang akan beralih ke destinasi lain diluar Badung Selatan, karena banyak hotel sudah di booking untuk delegasi konferensi IMF dan World Bank. “Multy flayer efeknya ini sangat besar sekali, tidak saja untuk kawasan pariwisata Nusa dan Kuta tapi berdampak hampir di seluruh Bali,” papar Sekretaris Bali Villa Association, Agus Made Yoga Iswara, di Macca Vila, Seminyak, Badung, Senin (17/9/2018).
IMF dan World Bank dipastikan merangsang pertumbuhan ekonomi Bali diatas rata-rata nasional, utamanya dari sektor pariwisata. Memastikan sektor ini tetap tumbuh dengan baik diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh stake holder pariwisata. Rangkaian menyambut perhelatan bersekala internasional ini akan membrending pemberitaan bagi Bali sebagai tuan rumah penyelenggara.
Baca juga :
https://jarrakpos.com/2018/09/18/imf-world-bank-geliatkan-akomodasi-sektor-pariwisata-bali/
Dari sisi tingkat hunian hotel, perhelatan yang akan diikuti 15 ribu peserta yang terdiri dari Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara, sektor swasta, investor, Non Governmental Organizations (NGOs), akademisi dan media tentunya akan meningkatkan akupansi hotel di Badung Selatan. Terjadinya peningkatan kunjungan ini secara langsung juga akan menggeser tamu yang rutin menginap di Kawasan Pariwisata Badung Selatan mengalihkan untuk memilih menginap di destinasi lainnya yang ada.
Chairman Suksma Bali untuk kegiatan Clean Up The World tanggal 15 September 2018 ini menambahkan, wisatawan yang biasanya menginap di Kawasan Nusa Dua atau Kuta secara tidak langsung akan diarahkan untuk menginap di kawasan destinasi pariwisata lainnya seperti di Kawasan Pariwisata Sanur hingga Ubud.
Baca juga :
https://jarrakpos.com/2018/09/16/bakung-sari-kite-festival-jadi-daya-tarik-wisata-pantai-kuta/
“Wisatawan yang secara reguler menginap di Nusa Dua karena ada dampak acara World Bank ini kemungkinan mereka tidak akan bisa menginap di sana karena sudah di blok untuk para delegasi. Mereka akan mencari alternatif akomodasi di destinasi-destinasi terdekat lainnya. Sanur menjadi alternatif, jimbaran, seminyak bahkan Ubud pun bisa menjadi alternatif,” tandasnya.

Ik.16/8/2018
Seraya menambahkan peningkatan kunjungan pariwisata akan menjadi angin segar bagi geliat pariwisata karena wisatawan akan lebih banyak mengetahui varian destinasi dan akomodasi pariwisata yang ada. Ia juga memastikan rangkaian pesta demokrasi Pilpres dan Pileg 2019 tidak akan memberikan dampak signifikan bagi jalannya kepariwisataan Bali. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login