DAERAH
Revitalisasi Subak di Bali Dimulai dari Denpasar
[socialpoll id=”2522805″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Sebagai daerah tujuan wisata yang berbasis pada budaya, pariwisata Bali tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan subak. Budaya agraris yang berlandaskan Tri Hita Karana terhampar pada sawah seluas 79.850 Ha dan 247.799 Ha lahan non sawah (abian, red). Salah satu upaya melestarikan subak adalah dengan merevitalisasi subak serta mengembangkan subak menjadi Lembaga Usaha Ekonomi Subak berbasis pertanian dengan tetap melestarikan kearifan lokal yang telah ada.
“Tujuan revitalisasi adalah meningkatkan insentif berusaha tani pada subak bersangkutan melalui pengembangan teknologi dan usaha ekonomi produktif lainnya pada subak yang bersangkutan di luar kegiatan usaha tani (onfarm),” ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hotikultura dan Perkebunan Prov. Bali Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si. saat mengunjungi Subak Sembung, Peguyangan, Selasa (30/10/2018).
Baca juga :
https://jarrakpos.com/2018/10/28/bali-buka-kran-ekspor-buah-naga-ke-tiongkok/
Wisnuardhana memaparkan potensi sektor pertanian sebagai pendukung pariwisata Bali masih cukup luas. Tercatat luas sawah di Bali mencapai 79.850 Ha yang meliputi 1.603 subak sawah dan lahan pertanian non sawah 247.799 Ha yang meliputi 1.118 subak abian. Sebagaimana visi-misi pembangunan Bali tahun 2018 -2023 yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali, salah satu program prioritas yang ditetapkan adalah revitalisasi subak. Dengan revitalisasi subak disamping mampu meningkatkan insentif subak melalui pengembangan usaha ekonomi produktif juga diharapankan dapat menekan alih pungsi lahan.
“Alih pungsi lahan sawah pada umumnya terjadi di dekat dekat perkotaan, sehingga revitalisasi subak idealnya di mulai pada subak-subak perkotaan. Revitalisasi subak sangat penting dilaksanakan di Denpasar, luas sawah di denpasar tercatat 2.444 Ha yang meliputi 35 subak sawah,” ungkapnya. Seraya mengatakan revitalisasi subak di Kota Denpasar diarahkan pada pengembangan ekowisata seperti membangun jogging track dengan wahana rekreasi pendukungnya seperti yang sudah dikembangkan di Subak Kertalangu dan beberapa subak lainnya.
Baca juga :
Pada tahun 2018 dan tahun 2019 ekowisata subak dikembangkan di subak Sembung-Peguyangan. Subak Sembung-Peguyangan dengan hamparan sawah seluas 150 Ha. saat ini telah dilengkapi dengan jalan usaha tani sebagai tempat jogging track dan taman sehati. Pada tahun 2019 akan dikembangkan dengan melengkapi fasilitas infrastruktur lain yang merupakan kerjasama dengan pihak Provinsi Bali, Pemerintah Kota Denpasar dan desa adat setempat. Subak Sembung juga akan ditetapkan sebagai percontahan budidaya organik. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login