Connect with us

    DAERAH

    Setelah 31 Tahun Vakum, Kini Alumni SMP Pandawa Siap Bangun Yayasan dan Jaringan Bisnis

    Published

    on


    Penarungan, JARRAKPOS.com – Tak menyangka dan tak diduga itulah yang terjadi ketika setelah vakum sekitar 31 tahun lebih, akhirnya ratusan Alumni SMP Pandawa Abiansemal, Badung, angkatan 1988 kembali berkumpul untuk pertama kalinya. Apalagi sejak usia remaja di bangku SMP tampak masih sangat lugu, namun setalah memasuki masa tua dengan memiliki anak ataupun cucu bisa bersama kembali dalam acara yang dibalut dengan penuh kesederhanaan yang malah terasa sangat meriah. Itulah gambaran saat para jebolan SMP Pandawa merayakan reuni alumni angkatan 88 di Wantilan Taman Beji Paluh Penglukatan Pancoran Solas, Banjar Penarungan, Desa Wisata Penarungan, Mengwi, Badung, Sabtu (8/9/2019).

    1Th/Ik-5/9/2019

    Reuni SMP Pandawa Abiansemal Angkatan 88 ini, juga dihadiri mantan Wali Kelas, Ketut Paramartha dan Made Rasna yang kini pensiunan Kepala SMPN 1 Mengwi. Pada kesempatan itu, selaku Ketua Panitia, I Made Budayasa sangat bangga bisa kembali bertemu muka dengan sahabat dikala saat masa remaja. Apalagi pertemuan dan reunian ini berkat gagasan dan inisiatif langsung dari salah satu alumni yang telah tiga periode sebagai Anggota DPRD Badung, I Wayan Suyasa, SH. Tujuannya tidak lain hanya ingin menyambung kembali persabahatan yang selama ini sangat sulit untuk bertemu. “Kita ingin bertemu kembali untuk mencari apa yang terjadi di masa lalu dan maju bersama ke depan. Karena kita ingin juga mengigatkan kembali para alumni SMP Pandawa yang sempat jaya. Ini berkat inisiatif alumni dari tokoh politik, Pak Wayan Suyasa,” tandasnya.

    Baca juga : Perkuat Desa Wisata Lodtunduh, Putra Daerah Bangun The Garcia Ubud

    Budayasa yang kini berkarier gemilang sebagai ASN (Pegawai Negeri Sipil) di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bali itu, kembali menegaskan Reuni SMP Pandawa Angkatan 88 yang dikemas secara kecil-kecilan tersebut akan terus berlanjut dan tidak akan berhenti sampai di situ. Ke depan akan dibangun komunikasi yang lebih intens lagi dengan para alumni lainnya. Bahkan, bila perlu bersama-sama ke depan membuat jaringan khusus bagi para alumni SMP Pandawa. “Kita harus terus berkomunikasi yang baik dan bersama ke depan merajut komunikasi yang lebih baik lagi,” tegasnya seraya ditambahkan, Wayan Suyasa yang kini dipercaya sebagai Wakil Ketua DPRD Badung juga mengakui filosofi dari pertemuan ini untuk menyatukan kembali memory masa belajar.

    3b#Ik-14/6/2019

    “Apalagi sebelumnya kita tidak pernah mengadakan pertemuan, sekaligus mengingat kembali pernah ada persabahat dan pertemanan yang harus terus berlanjut dan dilanggengkan. Jadi reuni meskipun kecil di tempat petirtan atau penglukatan di Desa Penarungan sebagai daerah wisata spiritual ini bisa mengikat persabahatan sejak masa remaja harus terus dijaga,” beber Suyasa yang juga Plt. Ketua DPD Partai Golkar Badung ini, sekaligus mengakui jalinan persahabatan ini harus terus dijaga dan agar menjadi imbal balik anak cucu di masa mendatang. Karena itulah rencananya setelah kegiatan reuni akan segera dibangun jaringan bisnis ataupun yayasan yang bisa menyatukan para alumni SMP Pandawa yang sempat lama berpisah.

    Baca juga : KADIN Bali Gaungkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Go Internasional

    Advertisement

    “Mari kita sharing karena punya anak-anak dan punya cucu agar nantinya generasi kita mendatang menjadi lebih baik. Karena inilah persahabatan yang kekal. Jadi metimpal inilah yang kekal, bukannya jabatan atau lainnya. Mari bersama-sama membuka diri dan jangan lupakan persabahatan ini yang rata-rata sudah usianya 47 atau 48 tahun,” tutup Tokoh Desa Penarungan itu. Di sisi lain, Made Rasna selaku mantan Guru SMP Pandawa merasa sangat terharu, karena baru pertama kalinya para alumni SMP Pandawa ingat dengan kawitan. “Sejak mulai sekolah tahun 1981 sampai saya pensiun tahun 2005 tidak ada reuni. Bahkan sampai tidak lagi beroperasi menerima murid sekitar tahun 2016. Padahal sebelumnya SMP Pandawa sempat jaya, tapi akibat siswa lari ke sekolah negeri, sehingga tidak bisa berjalan lagi,” paparnya. tim/ama