Connect with us

NEWS

Tak Menunggu Lama, Era Gubernur Koster Buktikan Shortcut Singaraja-Mengwitani Langsung Terwujud

Published

on

[socialpoll id=”2522805″]


Buleleng, JARRAKPOS.com – Raut wajah sumbringah terus mewarnai rasa bangga dan senangnya para undangan yang hadir, khususnya bagi Wayan Koster yang baru saja terpilih dan dilantik menjadi Gubernur Bali. Betapa tidak, mimpi masyarakat Bali, terutama di wilayah Bali utara untuk mempersingkat perjalanan dari dan ke arah Buleleng bisa jauh dipercepat dengan dibangunnya shortcut di sejumlah titik sepanjang jalur Singaraja-Mengwitani segera terwujud. Tak menunggu lama,  ternyata pembangunan shortcut batas kota Singaraja-Mengwitani dilakukan dengan pertimbangan cermat. Jalan tersebut masuk dalam kategori non-tol, sehingga sangat bermamfaat bagi wong cilik.

Seperti ditegaskan Gubernur Koster,  jika memilih membangun jalan tol, ekonomi kerakyatan tidak akan tumbuh. Pembangunan infrastruktur, menurut Gubernur, sebisa mungkin tetap mempertimbangkan kepentingan masyarakat secara luas. Berbeda dengan jalan tol yang harus mengikuti aturan yang tidak memungkinkan ada aktifitas di sepanjang jalan yang dilalui. “Kalau shortcut seperti ini, ekonomi kerakyatan akan bisa tumbuh, warung kopi, warung makan yang dikelola penduduk memungkinkan berdiri di sekitar lokasi,” jelas Gubernur Koster saat Groundbreaking Proyek jalan Batas Kota Singaraja-Mengwitani (MYC) di Desa Pegayaman, Buleleng, Rabu, 14 November 2018.

Baca juga :

Advertisement

Ngebet Foto Bareng, Cita-cita Bocah 5 Tahun ini Ternyata Sama Seperti Gubernur Koster

Selain itu, shortcut itu juga akan dilengkapi Rest Area dengan panorama indah di beberapa titik seperti areal Danau Beratan dan Kawasan Wisata Bedugul. Koster menambahkan, pembangunan shortcut tersebut menjadi mimpi lama yang sekarang telah terwujud. Bahkan menurutnya, infrastruktur di Bali selama ini sangat lambat dibangun. Karena itu, dalam 5 tahun kedepan, pihaknya akan fokus dalam percepatan pembangunan infrastruktur tiga matra yakni, darat, laut dan udara yang akan terkoneksi satu dengan lainnya. “Satu program ini (shortcut), tahun 2021 sudah selesai, setelah itu lanjut tol Denpasar-Gilmanuk,” ujar gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan itu.

Pemerintah Provinsi Bali, menurut Koster, siap melaksanakan Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED) di tahun 2019. Pembiayaan untuk dua kegiatan itu yakni, FS dan DED, sepenuhnya dianggarkan dari APBD Provinsi Bali “Semua dibiayai APBD provinsi kecuali titik 3, 4, 5, 6 karena lebih dulu dilaksanakan. Yang lain 1, 2, sampai titik 7, 8, 9, 10, itu semua dari APBD provinsi,” ujar Koster. Jalan baru batas kota Singaraja-Mengwitani adalah jalan pengubung antara kabupaten Singaraja dengan Kabupaten Tabanan. Dari arah Utara, merupakan arus kendaraan dari
arah Kabupaten Singaraja. Sedangkan dari arah Selatan merupakan arus lalulintas dari arah Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Badung.

Baca juga :

Advertisement

Tadinya Ga Bisa Jadi Bisa Dibangun, Gubernur Koster akan Rancang Infrastruktur Tanpa Biaya APBD

Pembangunan jalan baru ini bertujuan memperbaiki geometric jalan untuk mempersingkat waktu tempuh perjalanan dari Denpasar ke Singaraja dan sebaliknya. Acara Ground Breaking Paket Pembangunan Jalan Baru Batas Kota Singaraja-Mengwitani ini dihadiri perwakilan dari Kementerian PUPR, Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra dan sejumlah pejabat lainnya. mas/ama