Connect with us

DAERAH

Tak Miliki Jaminan Kesehatan, Arsini Derita Lumpuh dan Buta Hanya Bisa Terbaring Lemah

Published

on


Singaraja , JARRAKPOS.com – Kisah miris dialami Luh Arsini (54) warga Banjar Dinas Kubu Anyar, Desa Kubutambahan, Buleleng. Pasalnya, Arsini yang hidup serba kekurangan ini harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Kerta Usada Singaraja, akibat menderita kanker otak. Yang lebih mirisnya, Arsini tidak memiliki jaminan kartu sehat dari Pemerintah, sehingga ia harus pusing untuk memikirkan biaya pengobatan. Ditemui di RS Kerta Usada Singaraja, Arsini memang tampak terbaring lemah di kamar rumah sakit. Selama ini ia berobat tanpa membawa kartu jaminan kesehatan, ia pun berharap bisa memiliki kartu jaminan kesehatan yang nantinya bisa digunakan untuk berobat. “Kami hanya masyarakat tidak mampu ingin sekali memiliki kartu jaminan kesehatan, seperti diwacanakan oleh pemerintah, sehingga kami bisa mudah melakukan pengobatan. Kami harapkan, pak Gubernur bisa mendengar kami,” ujar Arsini, yang didampingi suaminya Komang Ragia.

Ik/2/9/2018

Arsini terlaksa menjalani perawatan medis karena menderita kanker otak. Selain menderita penyakit itu, Arsini juga mengalami kebutaan serta kelumpuhan. Untuk itu arsini sangat mengharapkan, bantuan dari pemerintah, baik Pemprov Bali maupun Pemkab Buleleng. “Kalau bisa, ya kami dibantu,” ucap Arsini. Arsini mengalami kanker otak sejak 5 tahun lalu. Kini ia berharap ada uluran tangan, dari pihak terkait. “Yang kami harapkan adanya uluran dan perhatian dari, karena kami sangat memerlukan bantuan,” tutur Arsini. Sementara suami Arsini, Komang Ragia menuturkan, kebutaan yang dialami oleh istrinya ini sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Saat itu, istrinya sempat melakukan operasi mata, namun malah tidak kunjung sembuh. Sejak itu, muncul kecurigaan jika istrinya juga mengalami kanker otak. Setelah diperiksa, ternyata benar, istrinya mengalami kanker otak.

Baca juga :

https://jarrakpos.com/2017/04/27/sungguh-tragis-berkali-kali-dibobol-oleh-pria-berusia-59-tahun/

Sejak itulah, istrinya akhirnya mulai mengalami kelumpuhan total. “Memang sempat operasi tapi kok tidak sembuh. Akhirnya dilakukan pemeriksaan lagi, ternyata istri saya mengalami tumor otak dan sekarang menjadi lumpuh,” ungkap Ragia yang sehari-hari sebagai nelayan ini. Jangankan untuk berobat, untuk makan saja ia harus mencukup-cukup, ditengah penghasilannya yang tidak menentu. Sebelumnya, Ragia bekerja sebagai sopir Jawa-Bali. Namun karena menderita sakit asam urat, dirinya berhenti menjadi sopir. “Saya berhenti karena sakit asam urat dan sekarang saya menjadi seorang nelayan dengan penghasilan yang tidak menentu,” tandasnya. tim/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply