Connect with us

POLITIK

Wakil Rakyat “Sejuta Traktor” Gaungkan Sosialisasi 4 Pilar Desa Sudimara, Ajak “Tomas” dan Krama Adat Jaga Keutuhan Berbangsa dan Bernegara

Published

on

[socialpoll id=”2522805″]


Tabanan, JARRAKPOS.com – Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan terus digaungkan oleh Anggota MPR RI yang juga Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si yang kali ini juga menyasar krama adat di setiap desa, selain kaum milenial. Saat itu Ketua DPP PDI Perjuangan ini, juga masimakrama dengan tokoh masyarakat “Tomas” Tabanan selatan, bersama Anggota Fraksi PDIP DPRD Tabanan, I Made Dirga yang dihadiri ratusan krama adat di Wantilan Pura Dalem Banjar Adat Kalanganyar, Desa Sudimara, Tabanan, Minggu (25/11/2018). Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang digagas wakil rakyat “sejuta traktor” itu, mengajak Tomas, khususnya krama adat di Bali, termasuk di Desa Sudimara untuk menjaga keutuhan NKRI sekaligus merawat kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mengimplementasikan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan.

Seperti diungkapkan Made Dirga selaku Petugas Partai di Tabanan, mengakui apa yang disampaikan Made Urip sangat diapresiasi oleh masyarakat Bali terutama di Tabanan. Terbukti kehadiran masyarakat, khususnya krama adat sangat luar biasa dan sangat kompak sampai para generasi milenial juga berdatangan. Diharapkan Desa Sudimara bisa menjadi contoh bagi desa lainnya untuk memahami 4 Pilar Kebangsaan. “Kita dengarkan bersama sosialisasi yang digencarkan oleh Pak Urip, karena negara sempat digoncang oleh isu yang bisa memecah belah bangsa. Oleh karena itu, Pak Urip memberikan pemahaman 4 Pilar kepada masyarakat dengan berkeliling ke seluruh Bali. Karena krama adat termasuk generasi muda kedepannya harus bisa memahami persoalan kebangsaan seperti isu SARA yang bisa memecah belah bangsa,” tandasnya.

Baca juga :

Advertisement

Wakil Rakyat “Sejuta Traktor” Turba di Bumi Makepung, Bawa Oleh-oleh Alsitan Rp620,5 Juta

Pada kesempatan itu, Made Urip juga mengucapkan terimakasih kepada Tomas dan krama adat yang hadir bersama jajaran partai yang sudah menyiapkan sosialisasi ini. Mengingat sebagai Anggota MPR juga bertugas melakukan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan selain menjadi Anggota DPR RI. Apalagi sangat penting dan strategis memahami 4 Pilar Kebangsaan diantaranya Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tungkal Ika yang menjadi perekat untuk menjaga negara tetap utuh. “Krama adat di Bali, selain generasi muda harus paham itu, untuk membangun bangsa dan negara sehingga nilai kebersamaan dan kegotong-royongan harus terus dihidupkan. Masyarakat termasuk generasi muda meskipun di desa juga mesti paham dan mengaplikaksikan nilai-nilai Pancasila yang digali oleh Bung Karno,” kata Anggota Komisi IV DPR RI empat periode itu.

Selain itu, karena pengaruh globalisasi kedepannya nilai-nilai 4 Pilar ini bisa hancur jika tidak dijaga dengan baik. Seperti dalam konteks kegotong-royongan yang harus terus dipupuk sebagai nilai-nilai kebersamaan sangat perlu dilestarikan. “Khan sudah hapal Pancasila? Saya yakin hapal, tinggal diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya sekaligus menerangkan UUD 1945 sudah mengalami 4 kali amandemen atau perubahan dari tahun 1999, karena tuntutan era Reformasi. Seperti pemilihan presiden yang dipilih secara langsung, temasuk pemilihan gubernur dan bupati/walikota. Selain itu terjadi perubahan di lembaga negara seperti terbentuknya KPK untuk memperkuat tatanan berbangsa dan bernegara. “Itu mesti dipahami. Karena sangat perlu mengimplementasikan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan untuk mengisi kemerdekaan ini,” terang Anggota Bangar MPR RI ini.

Baca juga :

Advertisement

Made Urip Bantu Krama Subak di Badung Rp1,169 Milyar, Bangkitkan Semangat Petani Sebagai Pahlawan Pangan

Terkait keutuhan negara juga harus terus dijaga dengan membangun dan mengamalkan nilai-nilai berbangsa dan bernegara. Mengingat negara yang terdiri atas 17 ribu pulau di seluruh Indonesia ini berbeda agama, ras dan suku bangsa sebagai anugrah yang harus dijaga dengan rasa toleransi meskipun berbeda-beda. “Kita tidak boleh membeda-bedakan karena kita tetap satu dan harus tetap bersatu yang harus dipelihara bersama. Saya sudah sosialisasi secara marathon akan terus dilakukan ke seluruh Bali. Karena ini sangat penting apalagi krama adat dan generasi milenial sangat perlu memahami 4 Pilar Kebangsaan ini. Jangan sampai terpengaruh narkoba yang sudah sampai ke kampung-kampung. Hati-hati penyebaran narkoba ini, harus waspadai itu,” imbuhnya. aka/ama