POLITIK
Tim Jokowi-Ma’ruf Optimis Menang Tanpa Hoaks
[socialpoll id=”2522805″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Tim Kampanye Daerah Jokowi-Maruf untuk wliayah Bali menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Hotel Grand Inna Bali Beach Sanur, Denpasar, Minggu (16/12/2018). Rakerda yang dihadiri oleh perwakilan partai koalisi, juga sekaligus melakukan Pengukuhan Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Bali. Pengukuhan oleh Sakti Wahyu Trenggono selaku Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Pusat, untuk mengukuhkan tim kampanye daerah koalisi Indonesia kerja Kabupaten dan Kota se Bali dan tim hukum dan advokasi Indonesia kerja Joko Widodo dan Ma’ruf Amin Provinsi Bali. “Acara ini, lebih kepada konsolidasi. Jadi Bali sebagai basis kekuatan utama, kita berharap bisa menang besar,” ujarnya.
Trenggono juga optimis untuk perolehan suara di Bali yang meraup 80 persen, karena di komandani oleh I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, selaku Ketua Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Bali. “Kalau bisa lebih dari 80 persen. Jelas satu angka yang kita harapkan bisa dicapai di Bali. Karena di tahun 2014 cukup signifikan 71 persen,” imbuhnya seraya juga memetakan untuk basis suara Jokowi pada Pilpres tahun 2014 yang menang selain di daerah Bali, juga di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Sementara itu, mengacu pada tahun 2014, perolehan suara Jokowi yang kecil atau kalah adalah di Aceh, Jawa Barat dan Sumatera Selatan.
Baca juga :
TKD Jokowi-Ma’ruf Target Kemenangan 80 Persen
Namun pihaknya akan fokus pada daerah tersebut. Tetapi pada prinsipnya di seluruh daerah di Indonesia untuk meruap suara di Pilpres 2019 mendatang. “Bahwa ada penekanan-penekanan di daerah yang dulu kalah iya. Kita cukup all out di situ. Intinya adalah memberikan penjelasan yang masuk akal kepada masyarakat yang sebelumnya seperti apa dan saat ini seperti apa. Apabila itu dilanjutkan untuk waktu 5 tahun dalam periode berikutnya, harapannya adalah bisa memberikan manfaat yang sangat besar buat bangsa ini,” ungkapnya. Trenggono juga menjelaskan, untuk kendala dalam Pilpres saat ini, adalah tentang soal fitnah dan hoaks yang ditujukan kepada Jokowi.
“Paling kencang isu PKI, Bapak Jokowi rasanya umurnya tidak beda jauh sama saya. Hanya beda satu tahun saja. Pada waktu PKI ada itu tahun 1965. Sementara beliau baru berumur 4 tahun lahir tahun 1961. Tapi bisa kan difoto kelihatan seolah-olah Bapak Jokowi ada di situ,” ujarnya. Dengan adanya fitnah dan hoaks tersebut, Trenggono menilai sebuah penyesatan. Karena di era indivasi digital, segalah macam metode dan cara di influence ke masyarakat. “Menurut saya generasi-generasi yang muda ini, mereka yang belum tahu persis seolah-olah itu benar. Tapi kalau disadarkan saya kira bisa,” ujarnya.
Baca juga :
Deklarasi “Gung In” Dukung Cucu Pahlawan I Gusti Ngurah Rai, Siap Puputan Maju Dapil Petang
Trenggono juga memaparkan, untuk saat ini program TKD melakukan konsolidasi di seluruh Indonesia. Namun fokusnya ada dua hal. Pertama adalah konsolidasi untuk memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan pemerintah selama ini. Kemudian yang kedua adalah mengantisipasi hoaks dan fitnah. “Pertama adalah konsolidasi untuk memberikan penjelasan yang bekerjasama keseluruhan partai koalisi di dalamnya itu ada caleg-caleg dari Caleg DPRI Pusat, DPRD Provinsi untuk sosialisasi. Kita berharap mereka memberikan pemahaman tentang apa yang dilakukan oleh pemerintah ini,” harapnya.
“Kemudian di sisi lain, menangkis isu di sosial media khususnya di daerah. Di Bali, diaktifkan kembali sosial medianya untuk antisipasi terhadap hoaks. Jadi intinya, kalau orang itu melemparkan hoaks dan fitnah karena memang tidak ada cara lain mengalahkan kecuali dengan fitnah. Kita khawatirkan, kalau masyarakat ini termakan oleh isu fitnah dan hoaks tersebut,” ujar Trenggono. Selaku Sekretaris DPW Partai Perindo Provinsi Bali, I Nyoman Widana, mengatakan pihaknya beserta partai koalisi lainnya juga siap menargetkan perolehan suara Jokowi-Maruf Amin di Bali mencapai 80 persen.
Baca juga : Klik dengan Nomer 6, Pastika Adnyana Siap Mengabdi untuk Krama Bali
“Sesuai dengan ketetapan target nasional, perolehan suara Jokowi-Maruf Amin di Bali itu 80% suara. Sementara untuk Partai Perindo sendiri kami menargetkan suara 25%,” tegas Nyoman Widana. Agar dapat memenuhi target tersebut, sejumlah strategi tentu sudah disiapkan guna dapat meraih simpati sebanyak-banyaknya dari masyarakat. “Salah satunya itu kami mendekatkan diri pada masyarakat yang sedang menggelar acara adat yang menjadi kearifan lokal,” terangnya. Kata Nyoman Widana, Partai Perindo akan terus membantu mempublikasikan desa yang memiliki kearifan lokal agar bisa menjadi objek wisata bagi para wisatawan. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login